Kalimantan Timur
Tetap Fokus Membangun Kaltim Untuk Semua

Gubernur Halal Bi Halal Bersama Pensiunan PNS

SAMARINDA - Seperti Lebaran tahun lalu, Gubernur Awang Faroek Ishak juga memanfaatkan momentum Lebaran tahun ini untuk bersilaturahmi dengan pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) di Kaltim.
Selain bersilalurahmi dengan para senior dan sesama mantan PNS, Gubernur Awang Faroek juga menggunakan kesempatan silaturahmi tersebut untuk berbagi cerita tentang sejumlah program pembangunan yang telah dan akan terus dilakukan. Termasuk menyampaikan ide tentang  Visi Kaltim 2030 yang dikupas tuntas  pada Kaltim Summit 2013 di Balikpapan, akhir Juli lalu.
Sejumlah program pembangunan yang dilaksanakan dalam kurun waktu empat tahun terakhir di bidang infrastruktur, sumber daya manusia dan pertanian dalam arti luas disampaikan gubernur secara ringkas.
Intinya, ada banyak kemajuan, keberhasilan dan prestasi yang telah dicapai terkait peningkatan derajat dan kualitas hidup masyarakat, kesehatan, pendidikan, infrastruktur jalan, jembatan, pelabuhan dan bandara, listrik, air bersih dan lain sebagainya telah menunjukkan kemajuan yang sangat baik dan telah dinikmati rakyat Kaltim.
“Pada awal saya memimpin, persentase rakyat miskin di Kaltim masih sekitar 11,8 persen. Sekarang terus menurun hingga 6,68 persen. Saya menginginkan,  nantinya tidak boleh lagi ada warga Kaltim yang miskin,” tegas Awang saat menggelar Halal Bi Halal dengan para pensiunan PNS di Pendopo Lamin Etam, Selasa (13/8).
Gubernur Awang Faroek pun menceritakan sebagian pengalamannya dalam upaya menegakkan reformasi birokrasi yang ditujukan untuk peningkatan pelayanan publik dan komitmen melawan perilaku-perilaku korupsi, kolusi dan nepotisme. Dia tetap tenang sekalipun sebagian pendukungnya dulu marah dan berbalik tidak mendukung hanya karena tidak mendapat katabelece proyek.
“Saya pernah didemo oleh pendukung dan mereka menyatakan berbalik tidak mendukung saya, hanya karena saya tidak mau mengeluarkan katabelece. Silahkan cek ke para kepala dinas, katabelece proyek itu tidak akan pernah bisa ditemukan. Mereka yang memenangkan tender proyek  harus benar-benar berkualitas, bukan karena faktor  lain,” ungkapnya.
Sikap tegasnya adalah gambaran bahwa perilaku korupsi, kolusi dan nepotisme memang harus dilawan.   Meski sadar itu merugikan dirinya, Awang Faroek tetap tenang dengan satu tekad demi rakyat Kaltim.
Semboyan Membangun Kaltim Untuk Semua yang dicanangkan sejak Kaltim Summit I Tahun 2010 lalu menurut gubernur juga bukan sekedar slogan. Semboyan tersebut disepakati oleh seluruh pemangku kepentingan daerah dan hingga saat ini masih terus dilaksanakan Gubernur Awang Faroek.             
“Pandangan dan partai politik boleh berbeda, suku dan agama juga boleh  berbeda. Tetapi untuk pembangunan daerah, kita harus satu dan kompak.  Ini prinsip utama. Kalau ini bisa kita lakukan, akan jadi modal awal yang besar untuk membangun daerah,” tegas Awang.
Kepada ratusan pensiunan PNS, Gubernur Awang Faroek juga sempat memutar kembali rekaman pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat meresmikan sejumlah proyek Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Balikpapan, pertengahan 2012 lalu.  
“Kaltim saat ini telah berlari kencang, bukan lagi sleeping giant (raksasa tidur), ini kenyataan, ini realitas,” suara SBY dalam rekaman yang diputar melalui layar video tersebut.
Gubernur juga memutar video tentang rencana pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy di Kutai Timur. Pengembangan kawasan ini juga mendapat dukungan Presiden SBY.
Sama halnya dengan rencana program MP3EI lainnya di Kaltim diantaranya pembangunan jalan tol, pelabuhan kargo Kariangau Balikpapan, pengembangan Bandara Sepinggan Balikpapan, pengembangan kawasan industri migas dan kondensat di Bontang, pengembangan rice and food estate di Bulungan dan lainnya.
“Selain sederet keberhasilan yang telah kita capai, harus kita akui masih ada kekurangan yang harus kita benahi dan sempurnakan. Saya senang jika para senior berkenan memberi saran dan masukan. Saya menaruh hormat, semoga sehat, panjang umur dan tetap bermanfaat bagi bangsa dan negara,” kata Awang Faroek.
Mendampingi Gubernur Awang Faroek pada halal bi halal tersebut Plt Sekretaris Provinsi   Kaltim, Dr H Rusmadi dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Kaltim. Sedangkan dari  pensiunan PNS nampak mantan gubernur Kaltim yang juga Ketua Persatuan Wredatama Republik Indonesia Provinsi Kaltim, Yurnalis Ngayoh, Hermain Okol dan HM Said Sjafran, mantan Sekda Kaltim.
Halal bi halal juga diisi ceramah agama yang disampaikan HM Natsir Kadri. Dalam tausiahnya, Natsir Kadri mengajak Umat Muslim mencontoh perilaku Rasulullah Muhammad SAW sebagai pemimpin yang sabar dengan terus membangun energi positif dekat dengan Allah SWT.
“Rasulullah adalah pemimpin besar yang sabar, pemaaf dan santun. Bangun terus energi positif dengan berusaha terus  untuk dekat dengan Allah SWT, ikat nafsu dan taqwa akan menjadi hasilnya. Jika kita sibuk membangun energi negatif, pembualan, pujungan, pemarahan, yang akan datang. Sebab itu, mari terus bangun energi positif seperti yang diajarkan Rasulullah, yakni sabar, santun dan pemaaf,” pesan Natsir Kadri. (sul/hmsprov)

///Foto : Dari kanan mantan Sekda Kaltim HM Said Sjafran, Mantan Gubernur Kaltim Yurnalis Ngayoh, Gubernur Dr H Awang Faroek Ishak, Ketua MUI Hamri Has dan Plt Sekprov Kaltim H Rusmadi saat menghadiri Halal Bi Halal Pensiunan PNS di lingkungan Pemprov kaltim.(harry/humasprov kaltim)
 

Berita Terkait
Government Public Relation