Kalimantan Timur
Tiga Tahun Berjibaku Melawan Covid, Jalan Mantap Tetap Meningkat

Foto Istimewa

SAMARINDA - Akhir tahun 2018, persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap masih sekitar 50%. Total panjang jalan provinsi sendiri adalah 895 km.  

 

Tahun 2022 lalu, dalam beberapa tahun jalan provinsi dalam kondisi mantap sudah meningkat menjadi 77,52%. Sedangkan target dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2018-2023 adalah sebesar 78%.

 

“Kami optimis akhir tahun 2023 ini kondisi jalan mantap di Kaltim bisa mencapai 82%. Karena tahun lalu capaiannya sudah 77,52%,” kata Gubernur Kaltim H Isran Noor, Jumat (3/2/2023).

 

Peningkatan persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap itu bisa dilakukan karena sejak awal memimpin Kaltim, Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi menempatkan pembangunan infrastruktur kewilayahan sebagai prioritas, sesuai misi ketiga visi Kaltim Berdaulat yakni “Berdaulat dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur kewilayahan”.  

 

Komitmen ini pun tak berubah saat dunia diguncang pandemi Covid-19 selama hampir tiga tahun, sejak 2020 lalu. Pandemi mengharuskan pemerintah pusat dan pemerintah daerah melakukan refocusing dan pergeseran anggaran untuk penanganan Covid.  

 

Pemerintah harus bekerja ekstra untuk menahan penyebaran pandemi dengan program vaksinasi, pelayanan pasien Covid yang membludak di rumah sakit dan penanganan permasalahan sosial lainnya. 

 

Sementara di sisi yang lain, pemerintah juga harus bekerja ekstra keras mengangkat pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi akibat berbagai pembatasan aktivitas sosial dan ekonomi. 

 

“Tapi untuk pembangunan sumber daya manusia dan infrastruktur, kita tidak banyak melakukan pergeseran anggaran. Karena pembangunan SDM dan infrastruktur ini sangat penting,” tegas Gubernur Isran Noor.

 

Faktanya bisa dilihat dari kondisi kemantapan jalan provinsi pada akhir 2021 yang sudah mencapai 75,2%.  Akhir tahun 2022 ini, kondisi jalan mantap sudah berada pada posisi 77,52%. Angka ini lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar 76%. 

 

“Akhir tahun 2023 berdasarkan rencana penanganan yang akan kami laksanakan, diperkirakan kemantapan jalan provinsi bisa tembus hingga 82% dari target 78%,” yakin Gubernur Isran Noor.

 

Dijelaskan Gubernur, dalam posisi 77,52%, berarti terdapat 692 km kondisi jalan provinsi yang sudah mantap. Sisanya masih ada rusak ringan dan rusak berat.  Jika realisasi bisa mencapai 82% di tahun 2023, maka berarti ada 711 km kondisi jalan provinsi yang sudah mantap. Sisanya 184 km kondisi jalan masih rusak ringan dan rusak berat.  

 

Sementara Kepala Dinas PUPR dan Pera Provinsi Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda menambahkan untuk jalan provinsi, sampai akhir 2021, jalan beton yang sudah dibangun sepanjang 249 km. 

 

“Sedangkan jalan aspal yang sudah dibangun sepanjang 475 km,”  ungkap Nanda, sapaan akrabnya. 

 

Secara visual dijelaskan Nanda, ruas-ruas jalan provinsi yang sudah dilakukan peningkatan kualitas menjadi mantap. Antara lain jalur Samarinda menuju Kecamatan Sebulu di Kabupaten Kutai Kartanegara sepanjang 67 km. 

 

“Sekarang sudah jauh lebih nyaman dilalui dan 2023 insyaallah tuntas. Dulu, jalan ke sana susah sekali dilewati,” terang Nanda.

 

Berikutnya, jalur Samarinda – Palaran – Sangasanga – Muara Jawa – Samboja (pesisir). Kondisi sekarang sebagian beton dan sebagian lainnya aspal.  Kondisinya hampir mulus secara keseluruhan. Ditargetkan tahun 2023 semua mulus tuntas. 

 

Kemudian jalur Simpang Tiga Samberah - Muara Badak juga sudah  dalam kondisi hitam mulus dengan aspal. Demikian juga Samarinda – Anggana. 

 

“Memang ada longsoran di sana. Insyaallah secara terukur dan terencana akan kami tangani pada 2023,” jelasnya. 

 

Jalan provinsi lainnya yang juga sudah mulus dan nyaman dilalui adalah Simpang km 38 Samboja – Sepaku – Petung sepanjang 103,9 km. Status jalan ini kini beralih menjadi jalan nasional. 

 

Ibu Kota Nusantara (IKN) berada di sekitar pertengahan jalur tersebut. Di sini, kontribusi APBN masuk dari Simpang km 38 hingga Simpang ITCI dan Simpang Rico. Sementara APBD Provinsi Kaltim digelontorkan dalam proyek tahun jamak untuk membangun jalan dari Simpang Rico (Jembatan Pulau Balang) hingga Petung sepanjang 30,42 km.  

 

“PR kami hingga akhir masa jabatan Gubernur dan Wagub, yang sekitar 18 persen itu adanya di utara. Antara Kaliorang - Talisayan  - Tanjung Redeb. Jalur itu total panjangnya 400 km. Paling berat di Kaubun (Kutai Timur) - Talisayan (Berau). Untuk Kaliorang - Kaubun insyaallah tuntas tahun 2023,” ungkap Nanda lagi.

 

Yang pasti, dengan berbagai keterbatasan yang harus dihadapi,  Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi tak sekalipun mengendurkan komitmen mereka  untuk membagi ‘kue’ pembangunan secara proporsional ke semua wilayah Kaltim. Termasuk membangun infrastruktur jalan. (sul/ky/adpimprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation