Kalimantan Timur
Tingkatkan Akses Pelayanan Berkualitas untuk Masyarakat

Rakor Bidang Kesehatan Kaltim

SAMARINDA - Salah satu prioritas Kaltim adalah pembangunan bidang kesehatan, yang merupakan sarana mutlak untuk meningkatkan produktivitas dan prasyarat utama membentuk sumber daya manusia (SDM)  berkualitas, andal, mandiri dan mampu bertahan di tengah persaingan global.

Demikian penegasan Gubernur Awang Faroek Ishak dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Kesejahteraan Rakyat Setprov Kaltim, H Bere Ali, saat membuka Rapat Koordinasi Bidang Kesehatan di Ruang Ruhui Rahayu, Rabu (12/11).

Bere Ali menambahkan, kesehatan merupakan salah satu urusan wajib dan daerah berkewajiban meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mewujudkan keadilan dan pemerataan, menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial.

"Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan sistem kesehatan yang tertata baik sesuai prinsip tata pemerintahan yang baik (good governance)," kata Bere Ali. 

Dijelaskan, pembangunan bidang kesehatan ditujukan untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan, sesuai amanat UUD 1945 Pasal 28 ayat 1 dan UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Pembangunan bidang kesehatan diyakini akan memberikan dampak positif bagi upaya meningkatkan kualitas SDM, untuk mendukung pembangunan infrastruktur,  pertanian dalam arti luas dan pembangunan lainnya.

Lebih jauh dipaparkan Bere Ali, bidang kesehatan saat ini telah menjadi perhatian penting dalam komitmen internasional yang dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs) 2015 yang di dalamnya terdapat 8 tujuan/goals, 18 target dan 49 indikator yang terkait langsung dengan bidang kesehatan, yaitu penurunan angka kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu.

Target lain yang tidak terkait langsung yaitu memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrem, serta mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.  Mencapai hal tersebut, Pemprov Kaltim secara konsisten memberikan titik tekan yang tegas dalam pembangunan bidang kesehatan sesuai dengan Visi Kaltim Maju 2018.

Diantaranya dengan terus melakukan pemeliharaan dan meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu, terjangkau dan berkeadilan. Memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat dan membangun kemitraan dengan lintas sektor, mengembangkan sumber daya kesehatan yang memadai, memantapkan manajemen kesehatan yang dinamis dan akuntabel dan membangun dan mengembangkan Sistem Kesehatan Daerah.

Dalam upaya menuju sasaran tersebut, satu di antara langkah yang dilakukan adalah meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat Kaltim secara merata dan berkeadilan yang dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan di rumah sakit, Puskesmas dan tempat-tempat layanan kesehatan masyarakat lainnya.

Sementara menanggapi program Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, Bere Ali mengakui bahwa hingga saat ini belum ada informasi resmi tertulis. Namun dari berbagai pemberitaan di media massa bisa digambarkan, program ini hampir tidak berbeda dengan program BPJS, namun akan ditambah dengan bentuk-bentuk layanan yang lebih baik. Diantaranya dalam bentuk pencegahan yang lebih preventif.

"Saya kira, orientasi kegiatan kesehatan kita ke depan adalah kegiatan preventif, bukan kuratif. Jadi sembari kita lakukan kegiatan preventif, kegiatan kuratif juga harus mampu kita lakukan dengan baik hingga muncul kesadaran preventif masyarakat yang lebih baik," katanya.

Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Kaltim dr Rini Retno Sukesi menyebutkan, rapat koordinasi ini mengundang para Asisten Kesejahteraan Rakyat dari semua pemerintah kabupaten dan kota, para kepala dinas kesehatan kabupaten/kota, direktur RSUD se-Kaltim dan Kaltara, ketua organisasi profesi kesehatan dan Dewan Kesehatan.

"Sedangkan nara sumber, kami mengundang dr Afzal Mahmood selaku Kaltim Health Advisor dan Sonia Angus, clinical services coordinator midwiferry gowler hospital, South Australia dan beberapa tamu lain dari universitas ternama lainnya di Indonesia," kata Rini.(sul/es/hmsprov).

Berita Terkait
LENSA KALTIM MAJU 2018
LENSA KALTIM MAJU 2018

13 Desember 2014 Jam 00:00:00
Sosial

Gatot: Keberagaman Menjadi Modal Sosial
Gatot: Keberagaman Menjadi Modal Sosial

09 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Sosial

Government Public Relation