Kalimantan Timur
Tingkatkan Daya Saing Produk Wisata Kaltim Dengan 4A

Foto Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Kalimantan Timur

SAMARINDA – Dalam menghadapi tantangan dan kendala pembangunan di sektor kepariwisataan, Pemprov Kaltim menempuh strategi dengan koordinasi dan kolaborasi antara stakeholder terkait dengan fokus pada komunikasi antara pemerintah daerah, komunitas, pelaku usaha, media dan akademisi. 

“Kita, pemerintah daerah juga memiliki kesepakatan maupun komitmen sesuai dengan kebijakan-kebiijakan yang telah dibuat dengan masyarakat sekitar destinasi wisata dan pihak dunia usaha, kemudian juga kolaborasi dengan media dalam hal promosi destinasi pariwisata,” kata Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Riza Indra Riadi, belum lama ini. 

Terlebih di era digitalisasi, jelas Riza, promosi dan pencitraan pariwisata Benua Etam semakin gencar dilakukan oleh instansi terkait melalui media massa, seperti media cetak (surat kabar, majalah dan buku), media elektronik (radio dan televisi) dan media online serta media sosial yang saat ini sangat digandrungi masyarakat. 

“Pencitraan dan pengenalan pariwisata Kaltim melalui media sosial (medsos) baik melalui laman youtube, instagram, facebook, media online, whatsapp maupun platform digital lainnya terus dilakukan, dengan strategi komunikasi pemasaran terpadu dan sinergi kemitraan,” jelasnya.

Seiring dengan promosi dan pencitraan pariwisata Kaltim, lanjut Riza, Pemprov Kaltim juga berupaya untuk mengoptimalkan daya saing produk wisata melalui penerapan 4A, yakni atraksi, aksesibilitas, amenitas dan akselerasi. Atraksi yang dimaksud adalah menampilkan atraksi yang berdaya saing dengan tempat-tempat wisata lain di Indonesia maupun di luar negeri, seperti danau 2 frasa. 

Selanjutnya, aksesibilitas, dengan meningkatkan pembangunan infrastruktur jalan ke destinasi wisata yang harus mudah dan baik, baik lewat darat, laut maupun udara.  Amenitas, yaitu daya dukung pariwisata seperti money changer, hotel, restoran, rumah sakit, dan infrastruktur penunjang lainnya yang dapat  mendukung kepariwisataan (fasilitas umum) termasuk kelembagaan. Akselerasi, yaitu kelembagaan di destinasi wisata harus ada, seperti jasa kelompok sadar wisata (pokdarwis). 

“Percepatan pengembangan ekowisata sebagai destinasi wisata unggulan di wilayah Kaltim akan dioptimalkan. Sehingga sektor pariwisata mampu menjadi penopang perekonomian Kaltim sebagaimana arah kebijakan pembangunan, menjadikan pariwisata sebagai transformasi ekonomi menggantikan sumber daya alam tak terbarukan,” pungkas Riza. (her/sul/adpimprov kaltim).

Berita Terkait
Data Masih Kosong
Data Masih Kosong
Government Public Relation