Kalimantan Timur
Tingkatkan Gizi Balita

Seminar Kesehatan GAKI

SAMARINDA-Pemprov Kaltim berkomitmen untuk terus meningkatkan gizi bayi bawah lima tahun (Balita) dengan peningkatan program gizi dan deteksi dini tumbuh kembang anak.

Setelah deteksi dini, selanjutnya Pemprov Kaltim berupaya melakukan intervensi secara cepat untuk menyelamatkan anak-anak dari gangguan gizi. Terutama gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI).

“Melalui seminar ini diharapkan, Kaltim dapat mengembangkan program gizi anak, bukan hanya melakukan deteksi, melaporkan dan mendata tumbuh kembang anak, tetapi apa yang ditemukan pemerintah terkait kekurangan gizi anak diharapkan segera diintervensi. Harapannya, ke depan banyak anak diselamatkan dari kekurangan gizi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Rini Retno Sukesi usai membuka Seminar Kesehatan GAKI di Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (2/12).

Sesuai riset kesehatan dasar (Riskesda) Kaltim status gizi balita pada 2010 mencapai 17,1 persen menurun pada 2013 mencapai 16,6 persen. Kemudian prevalensi gizi balita pendek atau tinggi badan pada 2010 sebesar  29,1 persen menurun 2013 mencapai 27,6 persen.

Karena itu, seminar yang dihadiri Pakar Gizi Untung Suparidi Widodo dari Jakarta diharap menemukan tindakan intervensi secara dini. Intervensi di awal dinilai bisa menyelematkan secara cepat keturunan generasi mendatang dari risiko yang diakibatkan pengaruh kekurangan gizi.

“Seminar ini bermanfaat untuk memperoleh program nyata berkaitan penanganan masalah gizi. Diharapkan ke depan lahir generasi yang berkualitas karena terpenuhinya gizi yang baik bagi balita,” jelasnya.

Kegiatan tersebut dihadiri Ketua Dewan Kesehatan Kaltim Sutarnyoto, Praktisi Kesehatan, Sekolah dan Perguruan Tinggi (PT) Kesehatan, organisasi profesi kesehatan, serta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov Kaltim. (jay/sul/hmsprov)   

////Foto : Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Rini Retno Sukesi saat membuka Seminar Kesehatan GAKI di Kantor Gubernur.

 

Berita Terkait
Government Public Relation