SAMARINDA – Sebagai upaya mengantisipasi terjadinya kasus penyakit hewan berbahaya dan menular pada ternak sapi berupa penyakit mulut dan kuku (PMK), maka early warning system atau kewaspadaan dini perlu semakin ditingkatkan.
“Kewaspadaan dini bagi kita semua terus ditingkatkan mengingat penyakit ini sangat berbahaya dan mengancam perekonomian di bidang peternakan baik di Kaltim maupun Kaltara,” kata Kepala Dinas Peternakan Kaltim H Dadang Sudarya pada Sosialisasi/Workshop Simulasi Penyakit Mulut dan Kuku di Aula Disnak Kaltim, Rabu (9/10).
Menurut dia, setiap stakeholders (pemangku kepentingan) terlebih petugas lapang di subsektor peternakan perlu terus meningkatkan pengetahuan dan wawasan terhadap ancaman bahaya penyakit hewan ternak sapi yang mematikan tersebut.
Perlunya disusun perencanaan program/kegiatan dalam mengantisipasi masuknya penyakit mulut dan kuku ke wilayah Kaltim dan Kaltara. Sehingga penanggulangan dapat lebih terarah serta terstruktur dan berkesinambungan sebagai upaya pencegahan terpadu.
“Upaya-upaya kita untuk mencegah masuknya PMK di Kaltim selain prosedur tetap dari Ditjen Peteranak dan Keswan, juga antisipasi melalui surveilence yang ketat dan tersu menrus, terprogram secara cermat dan terpadu di perbatasan negara dengan Malaysia,” ungkap Dadang.
Selain itu, perlu ditingkatkan pengawasan terhadap masuknya daging illegal yang masuk melalui perbatasan harus segera dicegah dan dimusnahkan apabila ditemukan. Kordinasi lintas sektor dan lintas program terus ditingkatkan termasuk peras swasta dan masyarakat.
Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Hewan Edith Hendartie mengemukakan workshop simulasi PMK yang dilaksanakan merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam meningkatkan koordinasi dan komitmen dari semua stakeholders di sektor peternakan.
“Workshop ini sebagai upaya meningkatkan wawasan dan pengetahuan seluruh pemangku kepentingan di sektor peternakan. Terutama dalam mencegah masuknya penyakit zoonosa (penyakit hewan menular ke manusia) berupa penyakit mulut dan kuku,” ujar Edith.
Worshop diikuti 30 peserta dari dinas kebupaten/kota yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan, Balai Karantina Pertanian, organisasi profesi (Persatuan Dokter Hewan Indonesia dan civitas akademika.
Nanasumber dari Direktorat Kesehatan Hewan drh Makmun materi kesiagaan/simulasi PMK, sistem pelaporan dan informasi kesehatan hewan nasional dan drh Wriningati dari Pusat Veteriner Farma materi pengambilan sampel, pengiriman dan diagnose PMK.(yans/hmsprov)
09 Mei 2020 Jam 13:09:19
Kesehatan
15 Oktober 2021 Jam 19:21:02
Kesehatan
26 Agustus 2021 Jam 20:26:17
Kesehatan
23 Oktober 2015 Jam 00:00:00
Kesehatan
29 Juni 2020 Jam 22:31:49
Kesehatan
06 Juli 2021 Jam 21:40:46
Kesehatan
27 September 2023 Jam 16:41:53
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:38:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
27 September 2023 Jam 16:34:52
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:29:55
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:26:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
10 Juli 2015 Jam 00:00:00
Agama
02 November 2018 Jam 19:31:16
Event
12 November 2019 Jam 09:40:54
Lingkungan Hidup
28 November 2018 Jam 19:13:10
Kegiatan Silaturahmi
30 Juni 2014 Jam 00:00:00
Kepemudaan dan Olahraga