SAMARINDA - Pemprov Kaltim melalui Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Provinsi Kaltim terus berupaya meningkatkan sumber daya manusia para pelaku UMKM maupun wirausaha pemula. Tidak hanya dalam pengolahan produk dan pengembagan usaha, tetapi juga dalam tata kelola admimisitrasi laporan keuangan.
Kepala Disperindagkop dan UKM Provinsi Kaltim Ir Fuad Asaddin menjelaskan hingga saat ini masih banyak pelaku usaha mikro yang belum memiliki tata kelola administrasi. Mereka belum mampu mengolah laporan keuangan yang baik. Karena itu dilaksanakan workshop manajemen keuangan dengan aplikasi laporan akuntasi usaha mikro (Lamikro) untuk 70 para pelaku usaha mikro dan mereka yang baru memulai usaha atau wirausaha pemula yang berasal dari Samarinda. "Workshop manajemen keuangan dengan aplikasi Lamikro bertujuan agar para pelaku usaha mikro maupun wirausaha pemula memiliki laporan keuangan secara baik dan tertib administrasi," kata Fuad Assadin usai membuka workshop manajemen keuangan aplikasi Lamikro yang dilaksanakan di Ruang Tepian I Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (29/11).
Ditambahkan, aplikasi ini merupakan aplikasi pembukuan akuntansi sederhana untuk usaha mikro yang bisa digunakan melalui smart phone dengan sistem operasi android dan sudah dibuat dengan berbagai kemudahan dan fasilitas untuk digunakan pelaku usaha mikro. Workshop manajemen keuangan aplikasi Lamikro in lanjut Fuad sangat bermanfaat untuk meningkatkan wawasan para pelaku usaha mikro dalam hal pengelolaan keuangan sehingga bisa lebih tertib admistrasi. Laporan-laporan keuangan itu nantinya akan sangat dibutuhkan untuk melakukan peminjaman kepada lembaga-lembaga keuangan baik dari perbankan maupun non perbankan.
Selain itu, kata Fuad para pelaku usaha mikro juga diberikan materi lainnya terkait permasalahan yang dialami, seperti belum adanya pemisahan antara modal dengan pendapatan-pendapatan lain. Demikian juga dengan keuntungan yang sering dibelanjakan untuk keperluan pribadi, padahal tidak ada hubungan dengan usaha yang dilakukan. Para pelaku usaha harus bisa melakukan pemisahan itu. Lebih jauh diungkapkan Fuad, masih banyak pelaku usaha yang membuat produk tanpa standarisasi, sehingga produk monoton, tidak ada kreasi dan inovasi.
"Setelah pelatihan ini, kita harapkan para pelaku usaha dapat melakukan perhitungan lebih tepat. Keuntungan dipisahkan, pengeluaran dan cash flow diatur dengan baik. Kalau itu bisa dilakukan selanjutnya akan banyak pelaku UMKM naik kelas. Dari mikro ke kecil, dan dari kecil ke usaha menengah. Begitu seterusnya sampai jadi pengusaha besar," papar Fuad Asaddin. (mar/sul/ri/humasprov)
30 Maret 2019 Jam 23:28:20
Sumber Daya Manusia
29 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Sumber Daya Manusia
07 April 2019 Jam 23:05:12
Sumber Daya Manusia
06 Maret 2013 Jam 00:00:00
Sumber Daya Manusia
07 Februari 2014 Jam 00:00:00
Sumber Daya Manusia
22 Januari 2021 Jam 12:19:48
Sumber Daya Manusia
26 Januari 2023 Jam 13:48:45
Wakil Gubernur Kaltim
26 Januari 2023 Jam 10:37:15
Gubernur Kaltim
26 Januari 2023 Jam 10:33:16
Wakil Gubernur Kaltim
26 Januari 2023 Jam 10:28:26
Informasi dan Komunikasi
26 Januari 2023 Jam 06:05:37
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
07 April 2014 Jam 00:00:00
Pendidikan
12 Mei 2015 Jam 00:00:00
Politik
11 Juli 2013 Jam 00:00:00
Sosial
07 April 2022 Jam 21:55:56
Breaking News Kaltim
19 Desember 2018 Jam 14:40:11
Pengumuman