Kalimantan Timur
Transformasi Ekonomi Perlu Iklim Bisnis Kondusif

SAMARINDA – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim, Dr H Rusmadi mengatakan transformasi ekonomi membutuhkan iklim pengembangan ekonomi yang kondusif sebagai prasyarat utama.
Berdasarkan hasil studi National University of Singapore (NUS), Lee Kuan Yew Asia Competitiveness Institute(2012), tentang Analisis Kompetitif dan Strategi Pengembangan di 33 provinsi di Indonesia, Kaltim menduduki peringkat ketiga dalam Competitiveness Indonesia Province setelah DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Sedangkan untuk Financial Business and Man Power, Kaltim berada di posisi kedua setelah DKI Jakarta. Hasil membanggakan lainnya, untuk Macro Economy Stability, Kaltim di posisi keempat setelah DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat, serta berada di posisi keempat untuk Quality of Life and Infrastructure Development setelah DKI Jakarta, DI Yogyakarta dan Riau.
Berdasarkan hasil studi tersebut menunjukkan bahwa iklim bisnis di wilayah Kaltim sudah cukup kompetitif dan Kaltim memiliki dasar iklim pengembangan yang kompetitif.`
“Stabilitas makro ekonomi Kaltim sebagai prasyarat dasar pembangunan ekonomi berkelanjutan menempati urutan keempat terbaik secara nasional. Sementara kinerja bisnis, finansial dan man power menempati urutan kedua secara nasional. Walaupun hasil ini perlu dianalisis lebih dalam lagi, namun indikator yang digunakan telah minimal memberikan gambaran awal terkait iklim pembangunan di Kaltim,” kata Rusmadi, Senin (15/7).
Berdasarkan kondisi tersebut, lanjut dia, jawaban terhadap pertanyaan terkait peluang transformasi ekonomi Kaltim menuju struktur ekonomi yang berkelanjutan dapat terjawab. Kaltim memilki faktor-faktor yang dapat mendukung proses transformasi ekonomi tersebut.
Rusmadi mengungkapkan langkah awal yang perlu dilakukan adalah merumuskan alternatif skenario untuk mendapatkan gambaran masa depan Kaltim. Skenario dikembangkan dari skenario terburuk hingga skenario terbaik. Hasil simulasi berbagai skenario dapat menjadi dasar perumusan Visi Kaltim Maju 2030 beserta roadmap pencapaiannya.
“Pada pelaksanaan Kaltim Summit II pada 30-31 Juli 2013 di Balikpapan akan kita lakukan pembahasan lebih lanjut terkait transformasi ekonomi setelah migas dan tambang bersama dengan seluruh stakeholder pembangunan di Kaltim. Sehingga Visi Kaltim Maju 2030 benar-benar merupakan gabungan pemikiran dan aspirasi dari pemerintah beserta masyarakat,” ungkapnya. (her/hmsprov)

///Foto : Gubernur Kaltim DR H Awang Faroek Ishak saat menerima calon investor dari China, beberapa waktu lalu.(dok/humasprov kaltim)


 

Berita Terkait
Government Public Relation