Kalimantan Timur
Tutup Tambang Sekitar Pemukiman, Hadi : IUP Legal Terlebih Ilegal

Wagub Hadi Mulyadi saat melihat peta kawasan longsor oleh Kepala Teknik Tambang PT ABN.(rian/humasprov kaltim)

SANGA-SANGA - Tambang-tambang batubara yang beroperasi di sekitar pemukiman rumah warga baik yang berijin atau mengantongi ijin usaha pertambangan terlebih tambang ilegal (tidak berijin). Penegasan itu disampaikan Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi saat peninjauan ke kawasan tambang PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) di Kelurahan Jawa Kecamatan Sanga-Sanga Kabupaten Kutai Kartanegara, Kamis (27/12/2018).

Menurut dia, jelas aturan perundangan yang mengatur tentang tata kelola dan kegiatan usaha pertambangan batubara yang melarang melakukan kegiatan pertambangan di sekitar pemukiman warga. "Batas minimal 500 meter dari pemukiman waga. Kalau ada dibawah dari itu segera laporkan. Kami tindak tegas bahkan kita tutup fit itu terlebih tambang illegal," katanya.

Wagub mengakui dirinya sudah memanggil para inspektur tambang provinsi terutama dalam evaluasi dan monitoring kegiatan pertambangan batubara yang banyak bahkan tersebar di sekuruh wilayah kabupaten dan kota di Kaltim.. Baginya, kegiatan pertambangan jangan hanya mengutamakan faktor ekononi tetapi lebih memperhatikan lingkungan dan sosial (masyarakat) yang jauh lebih penting.

Ditegaskannya, daerah memang perlu pendapatan tapi kalau harus didapatkan dari hasil merusak lingkungan dan mengorbankan kepentingan serta kehidupan masyarakat maka kegiatan pertambangan itu selayaknya tidak perlu dilakukan. Signifikan maupun tidak signifikan bagi pendapatan asli daerah (PAD) menurut Hadi, tambang ilegal harus ditutup dan inspektur tambang bersama instansi terkait wajib menindak.

"Masyarakat harus aktif. Laporkan kepada kami jika ada pertambangan di sekitar pemukiman terlebih tambang ilegal. Jangan menunggu terjadi masalah atau bencana baru ribut," harapnya.

Kunjungan Wagub ke areal tambang PT ABN didampingi Kepala Dinas ESDM Kaltim Wahyu Widhi Heranata dan Kabid Minerba Baihaqi Hazami. Hadir pula inspektur tambang Kaltim Firman, Muhammad Daud dan Eko Budi Prasetyo serta pimpinan instansi terkait. Manajemen PT ABN dihadiri Direktur Operasional Sudharmono Saragih dan Kepala Teknik Tambang Hasyim Mustofa. Tampak Camat Sanga-Sanga Gunawan dan Lurah Jawa Agus Mulyono serta jajaran Muspika Kecamatan Sanga-Sanga Kutai Kartanegara.(yans/sul/ri/humasprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation