Kalimantan Timur
Uni Eropa Jajaki Kerja Sama Energi Terbarukan Dengan Kaltim

Foto Ahmad Riyandi / Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Kalimantan Timur

BALIKPAPAN-Transisi ke sumber energi  yang terbarukan, tidak hanya penting untuk mengatasi perubahan iklim, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan melindungi lingkungan. Oleh karena itu Uni Eropa menjajaki kerja sama pembangunan transisi energi bersih dan berkeadilan dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

 

Diskusi penjajakan kerja sama antara Uni Eropa dan Pemprov Kaltim berlangsung di Hotel Novotel Balikpapan, dimana Gubernur Kaltim diwakili Penjabat Sekdaprov Kaltim Riza Indra Riadi, sedangkan Uni Eropa dihadiri langsung Menteri Energi Uni Eropa (UE) H.E Kadri Simson. Ahad (4/9/2022).

 

Riza Indra Riadi mengatakan pertemuan dengan menteri Uni Eropa  H.E Kadri Simson sangat penting dalam pemanfaatan energi terbarukan, karena  Indonesia dan  Kaltim khususnya masih menggunakan sumber energi dari fosil.

 

"Kita memiliki sumber daya alam yang memang bisa dimanfaatkan untuk pembangkit energi listrik, sehingga diharapkan penjajakan kerja sama di bidang energi terbarukan, bisa berlanjut, sehingga kita tidak mengandalkan energi dari fosil, tetapi bisa memanfaatkan sumber daya alam yang kita miliki untuk menghasilkan energi, baik itu dari kincir angin, air terjun dan lainnya," kata Riza Indra Riadi kepada Tim Publikasi Biro Adpim Setdaprov Kaltim, usai pertemuan.

 

Pertemuan dengan Menteri Uni Eropa ini, lanjut Riza Indra Riadi, masih penjajakan kerja sama  dan masih ada pertemuan selanjutnya.

 

"Walaupun demikian kita sangat welcome kepada siapa saja yang ingin berinvestasi di Kaltim dalam berbagai sektor, dan ini masih inventarisasilah, apa saja yang dibantu, dan ada tindak lanjutnya nanti," kata Riza.

 

Menteri Energi Uni Eropa (EU), H.E. Kadri Simson  mengatakan Uni Eropa telah berkomitmen untuk mencapai netralitas iklim pada tahun 2050 dan secara signifikan meningkatkan bauran energi terbarukan dan efisiensi energi pada tahun 2030. 

 

"Untuk memastikan bahwa transisi energi di tingkat global, kita perlu bekerja sama dengan mitra di seluruh dunia, dan Indonesia adalah negara kunci dalam hal ini,"  kata Kadri Simson. 

 

Untuk mempercepat transisi energi, lanjutnya,  Uni Eropa telah mengembangkan berbagai kebijakan untuk mendukung peluncuran proyek energi terbarukan yang lebih cepat sambil memensiunkan bahan bakar fosil secara bertahap. 

 

Paket kebijakan 'Fit for 55, khususnya, dilengkapi dengan serangkaian tindakan spesifik di masing-masing sektor untuk memastikan kemajuan dalam transisi energi di semua sektor ekonomi, termasuk industri,  serta transportasi. Implementasi paket tersebut akan mengurangi emisi gas rumah kaca Uni Eropa sebesar 55% pada tahun 2030.

 

Menteri Kadri Simson menekankan kesiapan Uni Eropa untuk bekerja sama dengan mitra internasional, seperti Indonesia, dalam transisi hijau dan adil, karena Uni Eropa memiliki banyak pengalaman dalam menghijaukan sistem energi dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

 

Tampak hadir mendampingi Pj Sekdaprov Kaltim, Kepala Bappeda Kaltim HM Aswin, Kadis Energi dan Sumber Daya Munawwar. Kepala Biro Umum Setdaprov Kaltim.Hj Lisa Hasliana.

 

Sementara mendampingi Menteri Energi Uni Eropa (EU), H.E. Kadri Simson, Henrietie Faergolemann, (European Union Delegation), Erlandas Crigorovic (European Union Commision) Joko Raharjo, (European Union Delegation) Anniky Lamp (European Union Commision).(mar/sul/adpimprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation