Kalimantan Timur
Unmul Menuju Universitas Berstandar Internasional

Awang: Hasil Penelitian untuk Kemajuan Kaltim 

 

SAMARINDA – Universitas Mulawarman (Unmul) yang merupakan salah satu perguruan tinggi negeri terbesar dan tertua di Samarinda digadang-gadang akan menjadi universitas berstandar internasional dan menjadi universitas unggulan.

Gubernur Kaltim Dr H Awang Fareok Ishak mengharapkan universitas yang dibangun di ibukota provinsi Bumi Benua Etam ini mampu berperan maksimal mendukung pembangunan dalam mewujudkan kemajuan daerah yang kaya akan sumber daya alam.

Seharusnya pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten dan kota menurut Awang dapat melakukan kerjasama di berbagai bidang sesuai hasil kajian dan penelitian akademisi Unmul Samarinda terkait upaya pengembangan dan pembangunan daerah.

Gubernur mengakui Unmul melalui praktisi akademisi yang terlibat dalam lingkup perguruan tinggi terkemuka di Kaltim ini belum optimal memainkan peranannya dalam memberikan dukungan (masukan) berupa rekomendasi atau hasil penelitian.

"Selayaknya, Unmul Samarinda yang selama ini menerima banyak bantuan Pemprov Kaltim dalam pembangunan dan kelengkapan fasilitas kampus, mampu memberikan dukungan terbaik melalui hasil-hasil penelitian untuk kemajuan Kaltim,” ujar Awang Faroek Ishak.

Perguruan tinggi yang sudah berdiri selama 52 tahun atau sejak tahun 1962 yang diresmikan pada masa pemerintahan Presiden Soekarno itu diharapkan mampu mencetak generasi yang lebih berkualitas dan mampu mengelola daerah dengan SDA yang besar.

Namun, kenyataanya banyak daerah baik kabupaten maupun kota bahkan provinsi melakukan kerjasama dengan universitas lain di luar Kaltim hanya untuk penelitian potensi dan kondisi daerah guna melakukan pembangunan yang lebih maju.

Padahal, Unmul memiliki 11 fakultas dengan tidak kurang 37.000 mahasiswa yang menimba ilmu disesuaikan dengan potensi kewilayahan yang dimiliki daerah.

Walaupun sudah berdiri puluhan tahun, namun Unmul belum menunjukkan peran secara optimal dalam mendukung kemajuan daerah termasuk dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.

Misalnya, Fakultas Kehutanan yang saat ini hanya memiliki beberapa mahasiswa padahal Kaltim termasuk Kaltara memiliki keunggulan dan potensi hutan yang sangat besar bahkan pernah menjadi daerah penghasil emas hijau (kayu) terbesar di Indonesia.

Walaupun saat ini hutan yang tertinggal hanya hutan primer bukan hutan produksi namun melalui program-program studi yang dimiliki Unmul Samarinda hendaknya mampu menarik minat mahasiswa Kaltim untuk mengikuti studi kehutanan.

Apalagi, saat ini pembangunan sub sektor kehutanan merupakan salah satu program prioritas pembangunan daerah khususnya pembanguna Hutan Tanaman Industri (HTI) untuk mengembalikan kejayaan Kaltim pada masa lalu dengan hutannya.

Demikian Fakultas Pertanian serta Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Kedokteran dan fakultas lainnya dalam mendukung pelaksanaan program prioritas pembangunan daerah guna meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan pengelolaan SDA Kaltim.  

“Saya tidak bermimpi yang muluk-muluk tetapi bagaimana perguruan tinggi di Kaltim ini yang kita targetkan sebagai universitas berstandar internasional mampu memainkan peranannya memajukan Kaltim dan lulusannya mampu mengelola SDA yang berlimpah ini,” ungkap Awang.

Dirinya menambahkan siapapun yang memimpin perguruan tinggi yang memakai nama raja terkenal dan tertua di Indonesia (Raja Mulawarman) harus memiliki visi dan misi yang jelas terutama dalam memajukan Universitas Mulawarman.

“Berdaya saing dengan universitas di Bumi Nusantara sekaligus ikut berperan dan mendukung sepenuhnya dalam pembangunan melalui hasil kajian maupun penelitian yang dilakukan para akademisi guna memajukan daerah,” jelas Awang Faroek. (yans/hmsprov)

Berita Terkait
Government Public Relation