Kalimantan Timur
Upaya Ketersediaan Pangan Masih Hadapi Permasalahan

Upaya Ketersediaan Pangan Masih Hadapi Permasalahan

SAMARINDA – Masalah pangan bukan hanya persoalan bagaimana menyediakan pangan bersumber dalam negeri secara cukup namun bagaimana pangan di konsumsi dalam pemenuhan gizi dan akses kecukupan rumah tangga.

“Juga distribusi pemerataan dan keterjangkauan, keamanan atau stabilitas dan kontinuitas (keberlanjutan) merupakan aspak-aspek yang perlu dipenuhi dalam perwujudan ketahanan pangan kita,” kata Kepala BKPP Kaltim H Fuad Asaddin pada Rakor Dewan Ketahanan Pangan (DKP)  se-Kaltim di Ruang Tepian I, Kamis (9/7).

Menurut dia, permasalahan pangan bersumber mulai hulu sampai hilir dengan melibatkan semua pemangku kepentingan atau lintas sektor. Ketersediaan pangan dalam negeri yang berkelanjutan merupakan salah satu pokok permasalahan ketahanan pangan saat ini.

Diakuinya, akibat permasalahan ini menimbulkan permasalahan-permasalahan distribusi, konsumsi, keanekaragaman dan kecukupan gizi. Permasalahan pokok lain adalah masalah keamanan yang memerlukan perhatian khusus.

Dari sisi ketersediaan pada produksi beras pada tahun 2010 sebut Fuad, pernah meningkat. Setelah itu produksi tidak pernah meningkat atau terjadi penurunan rata-rata -0,09 persen pertahun terbukti 2014 Kaltim mengalami defisit beras mencapai sebesar 130.896 ton.

“Penurunan  produksi pangan utama tidak hanya terjadi pada produksi padi, bahkan pada semua komoditi utama pangan di Kaltim. Akibat keterbatasan ketersediaan dan alih fungsi lahan serta fragmentasi lahan pertanian,” ungkap Fuad Asaddin.

Termasuk rusaknya infrastruktur (jaringan irigasi) juga semakin berkurangnya dan mahalnya upah tenaga kerja pertanian, Masih tingginya susut hasil (losses), belum terpenuhinya kebutuhan pupuk dan benih. Lemahnya permodalan petani dan fluktuasi harga saat panen raya.

Sementara itu Ketua Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Bambang Purwantara menyebutkan target produksi tahun 2015 untuk padi 73,40 juta ton, jagung 20,33 juta ton dan kedele mencapai 1,5 juta ton.

“Swasembada berkelanjutan pada komoditas pangan (padi, jagung, kedele) harus dapat dicapai dalam waktu tiga tahun (2015-2017). Angka ramalan I ini terlihat produksi padi naik 6,64 persen, jagung naik 8,72 persen dan kedele naik 4,59 persen,” ujar Bambang Purwantara.

Dalam  Rakor DKP berkesempatan menyampaikan paparan dari Kodam VI Mulawarman dan Bupati PPU Yusran Aspar serta DKP Kaltim. Rakor diikuti 100 peserta terdiri pimpinan SKPD terkait bidang pertanian lingkup Pemprov Kaltim dan kabupaten/kota.(yans/adv) 

Suasana Rakor Dewan Ketahanan Pangan (DKP)  se-Kaltim. (masdiansyah/humasprov kaltim).

Berita Terkait
Government Public Relation