SAMARINDA – Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 17 April 2019 yang memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi dan kabupaten/kota, tingkat partisipasi pemilih yang jauh dibawah rata-rata nasional menjadi perhatian serius bagi penyelenggara Pemilu di Kaltim.
Guna meningkatkan tingkat partisipasi pemilih di Kota Samarinda khususnya dan Kalimantan Timur pada umumnya. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim menggelar Sosialisasi Pemilu Serentak 2019.
Sosialisasi digelar di Ballroom Hotel Midtown Samarinda, Kamis (21/03/2019). Staf Ahli bidang Politik, Hukum dan Keamanan Pemprov Kaltim Arih Frananta Filipus Sembiring mewakili Gubernur Kaltim didaulat untuk membuka acara sosialisasi yang menghadirkan narasumber Ketua KPU Kaltim Rudiansyah dan Ketua Bawaslu Kaltim Saipul Bachtiar.
Sembiring mengajak masyarakat untuk aktif menggunakan hak pilihnya. Demikian halnya peserta sosialisasi agar dapat menjadi agen pemilu guna mensosialisasikan pesta demokrasi bagi kolega di lingkungan masing-masing.
“Kita harus bekerja keras untuk meningkatkan partisipasi masyarakat agar menggunakan hak pilihnya. Seluruh komponen harus bergerak bersama. Karena satu suara sangat penting untuk keberlangsungan pembangunan selama lima tahun kedepan,” pesannya.
Dijelaskan, pada Pilkada 2018 di Kaltim, tingkat partisipasi pemilih hanya 58,16 persen. Angka tersebut jauh dibawah partisipasi pemilih nasional pada Pileg 2014 yang mencapai 75 persen. “Angka ini menjadi catatan bagi penyelenggara pemilu dan seluruh komponen masyarakat. Kita harus tingkatkan partisipasi pemilih. Kalau bisa diatas tingkat partisipasi pemilih nasional,” jelasnya.
Sembiring mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terpancing dan menyebarkan isu-isu negatif atau hoax di media sosial terkait perbedaan antar golongan menjelang pemilu serentak. Tidak lupa, kepada aparatur sipil negara (ASN) diimbau untuk tetap menjaga netralitas dan tetap bekerja melayani masyarakat.
“Menjelang pemilu serentak ini, hindari sentiment SARA. Terutama di media sosial. Manfaatkan medsos dengan bijak. Dan satu lagi, hindari money politic,” pesannya.
Peserta sosialisasi 100 orang terdiri pemilih pemula, penyandang disabilitas, organisasi perempuan, organisasi kemasyarakatan, tokoh masyarakat dan tokoh agama, serta Badan dan Kantor Kesbangpol Kabupaten/Kota se Kaltim. Hadir Kepala Badan Kesbangpol Kaltim Yudha Pranoto, Ketua FKUB Kaltim Asmunie Ali, OPD lingkup Pemprov Kaltim. (her/yans/fat/humasprovkaltim)
26 September 2020 Jam 21:40:21
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
22 September 2017 Jam 12:24:54
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
19 Maret 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
27 Juni 2019 Jam 22:10:22
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
06 Desember 2020 Jam 23:30:31
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
10 November 2015 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
27 September 2023 Jam 16:41:53
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:38:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
27 September 2023 Jam 16:34:52
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:29:55
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:26:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
13 November 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan
20 November 2013 Jam 00:00:00
Penanggulangan Bencana
03 Juli 2015 Jam 00:00:00
Agama
18 November 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
16 Mei 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan