Kalimantan Timur
Wagub Ajak Santri Perangi Narkoba

Hadi Mulyadi memimpin upacara bendera peringati Hari Santri Nasional ke-4 Tahun 2018 di Ponpes Nabil Husein Samarinda.(syaiful/humasprov)

SAMARINDA - Saat upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-4 Tahun 1018, Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi mengajak para santri bersama pemerintah memerangi narkoba (narkotika dan obat/bahan berbahaya).

Wagub mengaku sangat prihatin dengan kasus peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Kaltim yang hingga saat masih tinggi dan menyasar semua segmen masyarakat. Terbukti prevalensi penyalahgunaan narkoba di daerah kaya sumber daya alam ini pada urutan ketiga nasional.

Menurut dia, para santri harus bersama pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk memerangi narkoba dan menciptakan lingkungan pendidikan terlebih ponpes yang bersih dari ancaman barang haram tersebut.

"Narkoba itu bisa merusak generasi penerus bangsa. Kondisi Kaltim memprihatinkan. Saya mengajak para santri ikut bersama-sama perangi barang haram itu sehingga tercipta lingkungan pondok dan masyarakat yang bersih dari narkoba," kata Hadi di Pondok Pesantren Nabil Husein Samarinda, Senin (22/10).

WAGUB-HARI-SANTERI-3

Hadi menegaskan wilayah yang luas didukung dengan kekayaan sumber daya alam yang berlimpah menjadikan Kaltim sebagai daerah transit dan tujuan peredaran narkoba. "Santri bersama pemerintah harus membantu aparat penegak hukum kita dalam pemberantasan narkoba. Kita harus peduli dengan kondisi lingkungan di masyarakat agar tidak ada peredaran barang haram yang sangat merusak moral dan mental generasi bangsa," serunya.

Selain itu, Wagub Hadi meyakini kiprah pondok pesantren dan para santri sangat besar untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) Kaltim yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. "Pemerintah tidak pernah membeda-bedakan antara pendidikan umum dengan agama. Semua prioritas agar tercipta SDM berkualitas. Peringatan Hari Santri setiap tahun merupakan apresiasi pemerintah terhadap generasi bangsa yang menempuh pendidikan agama termasuk para alim ulama," tegas Hadi. (yans/sul/humasprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation