Kalimantan Timur
Wagub Apresiasi Kinerja UPBU APT Pranoto

Wagub Kaltim H Hadi Mulyadi memimpin Rapat Koordinasi Penyelenggaraan dan Pengusahaan Bandara APT Pranoto Samarinda (seno/humasprovkaltim)

SAMARINDA – Sejak beroperasi pada November 2018 lalu, Bandar Udara (Bandara) Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto terus menunjukkan tren positif. Hingga April 2019 jumlah penumpang yang dilayani bandara di ibukota Benua Etam ini terhitung 385.132 penumpang. Atau sekitar 3.800 penumpang dan 40 pergerakan pesawat perhari.

Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi mengatakan hal tersebut menjadi suatu yang menggembirakan untuk Kaltim, khususnya Samarinda. Hadi mengapresiasi kinerja dari Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto dalam mengoperasikan bandara di Kota Tepian ini.

“Progres positif walaupun masih ada yang harus dibenahi, khususnya jalan akses menuju bandara yang kerapkali banjir ketika hujan mengguyur kota Tepian ini,” kata Hadi saat memimpin Rapat Koordinasi Penyelenggaraan dan Pengusahaan Bandara APT Pranoto Samarinda, di ruang rapat Wagub, Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada Samarinda, (20/5/2015).

Hadi mengungkapkan ditunjuknya UPBU oleh Kementerian Perhubungan untuk mengelola Bandara APT Pranoto menjadi langkah awal untuk mengoptimalkan potensi pendapatan asli daerah (PAD) dalam penyelenggaraan dan pengusahaan bandara. Untuk itu, Hadi meminta agar Pemprov Kaltim melalui BUMD bisa bekerjasama dengan UPBU APT Pranoto.

“Mulai dari pengelolaan parkir, kargo, tenant, periklanan hingga peluang untuk memasarkan produk kerajinan khas Kaltim melaui Dekranasda Kaltim harus dimaksimalkan. BUMD harus bergerak cepat untuk berkolaborasi dengan UPBU APT Pranoto,” ungkap Hadi.

Terkait keinginan UPBU APT Pranoto untuk menambah jumlah flight (penerbangan) seiring dengan akan dilengkapinya runway (landasan pacu) dengan Airfield Lighting System (AFL) atau lampu pendaratan visual. Hadi berharap agar diimbangi dengan pembenahan dan peningkatan fasilitas yang ada. Mulai perluasan apron, penambahan taxiway hingga perpanjangan runway.

Demikian halnya dengan rencana pembangunan terminal baru jika dimungkinkan untuk melayani jumlah penumpang yang terus meningkat. “Jika bandara diperbesar, Kota Samarinda harus berbenah disegala sektor untuk mengantitipasi banyaknya orang yang datang kesini. Harus dihitung benar-benar bagaimana pembagian penumpang ketika jalan tol Balikpapan-Samarinda sudah dioperasikan,” pintanya.

Hadi dengan tegas mendukung pengembangan bandara yang memang telah lama dinantikan masyarakat Samarinda. “Kita akan bantu baik lewat Pemprov ataupun lobi ke DPR RI. Apalagi Kaltim menjadi salah satu kandidat kuat untuk lokasi pemindahan ibukota pemerintahan RI yang telah digulirkan oleh Presiden Joko Widodo,” ucapnya.

Sementara, Kepala UPBU APT Pranoto Dodi Dharma Cahyadi mengatakan pihaknya terus melakukan pembenahan dan peningkatan fasilitas di area bandara. Saat ini sudah ada tenant untuk makanan dan minuman, transportasi antar moda, serta mural art atau lukisan 3D untuk menarik minat penumpang.

“Rencana pengembangan bandara pada 2019 sudah kita anggarkan melalui dana optimalisasi Kemenhub. Seperti lampu pendaratan visual di landasan pacu yang akan menambah jam operasional bandara. Sebab bisa melakukan penerbangan pada malam hari. Sehingga menambah jumlah penumpang dari 3.800 penumpang menjadi 7.000 penumpang perhari,” ungkap Dodi.

Tampak hadir, Kepala Dinas Perhubungan Salman Lumoindong, Kepala Biro Infrastruktur Lisa Hasliana, Kepala Biro Hukum Suroto, Kepala Biro Administrasi Pembangunan Fajar Joyo Adikusumo, Kepala Biro Perekonomian Nazrin, Direktur Utama Perusda Melati Bhakti Satya Agus Dwitarto, Bapenda, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM, serta Bagian Kerjasama Biro Humas Setprov Kaltim.(her/yans/humasprovkaltim).

Berita Terkait
Government Public Relation