SAMARINDA - Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi mengharapkan desa di Kaltim naik kelas, khususnya kategori desa sangat tertinggal menjadi desa tertinggal. Kemudian desa tertinggal naik menjadi desa berkembang.
"Melalui Rakor Program Inovasi Desa, para aparatur dan perangkat desa bisa berkreasi dan berinovasi membangun desa, sehingga desa-desa itu bisa naik kelas," kata Hadi Mulyadi usai membuka Rakor Program inovasi desa yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim di Hotel Harris Samarinda, Senin (8/4/2019).
Hadi Mulyadi mengatakan, pemerintah telah berkomitmen membangun desa dan daerah pinggiran diseluruh tanah air, tidak terkecuali di Kaltim. Karena sejak 2015 sampai tahun ini telah memberikan bantuan dana desa yang jumlahnya tidak sedikit.
"Melalui bantuan dana desa kita harapkan kepala desa dan perangkat lainnya bisa mengelolanya secara transparan dan akuntabel, khususnya dalam peningkatan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di desa. Berimbas pada meningkatnya kategori desa mereka," paparnya.
Hadi berharap DPMPD mempersiapkan kenaikan kelas bagi desa. Walaupun sekarang ini baru dua desa yang masuk dalam kategori desa mandiri. Namun, kedepan bisa bertambah. "Intinya tidak mesti jadi desa mandiri atau memiliki kelengkapan secara administrasif. Tetapi masyarakat desa sudah bisa hidup aman dan nyaman dan sejahtera," ujar Hadi Mulyadi.
Sementara Kepala DPMPD Kaltim Jauhar Efendi mengungkapkan desa untuk naik kelas setiap katagori banyak sekali persyaratannya. Termasuk mengisi pertanyaan (kuisioner) langsung kepala desa. Jika salah mengisi maka bisa berdampak pada desa bersangkutan.
"Kita tetap optimis 2019 ini banyak desa yang naik kelas. Khususnya kategori desa sangat tertinggal naik menjadi desa tertinggal. Begitu juga desa tertinggal ada yang naik menjadi desa berkembang dan desa berkembang naik kelas jadi desa maju," ujar Jauhar Efendi.
Kaltim terdiri tujuh kabupaten dan tiga kota, dengan jumlah 103 kecamatan, 197 kelurahan dan 841 desa. Ada 137 desa yang masuk kategori desa sangat tertinggal atau 16,29 persen dari total jumlah desa di Kaltim. Selanjutnya, kategori desa tertinggal sebanyak 381 desa (45,30 persen), 289 desa berkembang (34,36 persen) dan 32 desa maju (3,80 persen) dan dua desa mandiri (0,24 persen). (mar/her/yans/humasprov kaltim).
21 Agustus 2021 Jam 07:51:26
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
13 Juni 2019 Jam 21:29:42
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
09 Juli 2013 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
07 November 2018 Jam 22:06:29
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
05 Desember 2018 Jam 20:16:25
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
21 Maret 2023 Jam 18:07:56
Gubernur Kaltim
21 Maret 2023 Jam 18:00:13
Administrasi Pembangunan
21 Maret 2023 Jam 17:54:22
Gubernur Kaltim
20 Maret 2023 Jam 22:54:58
Gubernur Kaltim
20 Maret 2023 Jam 22:23:52
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
25 November 2021 Jam 13:49:23
Pemerintahan
02 Juni 2019 Jam 11:15:53
Kegiatan Silaturahmi
25 Desember 2013 Jam 00:00:00
Pelatihan, Kepegawaian
13 Januari 2021 Jam 10:16:41
Kesehatan
20 November 2021 Jam 22:41:00
Event