Kalimantan Timur
Wagub: Berikan Pendidikan Terbaik Bagi Putra-Putri Kaltim

Pembangunan Sektor Pendidikan Tetap Prioritas Utama

SAMARINDA–Wagub Kaltim HM Mukmin Faisyal HP mengatakan sektor pendidikan menjadi program prioritas pembangunan Pemprov Kaltim selama lima tahun ke depan. Sejumlah program yang berhasil dijalankan pada periode lima tahun terakhir akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya, sehingga bermanfaat dan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Kaltim.

Pemprov, lanjut dia, terus berusaha untuk memberikan pendidikan yang merata, mudah, murah, bagi seluruh rakyat baik yang tinggal di perkotaaan, pedalaman dan perbatasan. Hal itu diwujudkan dengan pencanangan program wajib belajar (Wajar) 12 tahun sejak 2009.

Pemprov Kaltim juga telah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari porsi APBD Kaltim setiap tahunnya. Anggaran pendidikan tersebut tersebar dan dikelola oleh beberapa SKPD terkait di lingkup Pemprov. Untuk kemudian ditindaklanjuti dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang terkait dengan sektor pendidikan di segala bidang.

Pada prinsipnya Pemprov memberikan perhatian khusus terhadap sarana dan prasarana pendidikan melalui Dinas Pendidikan maupun bantuan keuangan yang diberikan kepada kabupaten/kota setiap tahunnya.

“Kita juga tidak melupakan peningkatan kualitas dan kesejahteraan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam upaya memberikan pendidikan terbaik kepada anak-anak di sekolah. Untuk itu, sejak 2009 pemprov bersama kabupaten/kota telah memberikan insentif untuk peningkatan kesejahteraan guru baik sekolah negeri maupun swasta,” kata Mukmin, Senin (2/6).

Tidak hanya itu, sebut dia, kualifikasi dan kompentensi guru juga terus ditingkatkan seiring tuntutan perkembangan jaman. Sehingga semua guru di Kaltim ditargetkan bersertifikasi dana memenuhi kualifikasi untuk mengajar sesuai jenjang pendidikan mereka.

“Hal itu kita wujudkan melalui program seritifikasi guru yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan setiap tahunnya secara bertahap sampai semua guru di Kaltim bersertifikasi. Sedangkan untuk kualifikasi guru, selain melalui program Dinas Pendidikan, juga dilakukan melalui Beasiswa Kaltim Cemerlang, yang telah berjalan sejak 2009,” sebutnya.

Terkait Beasiswa Kaltim Cemerlang yang telah disalurkan kepada sekitar 187 ribu  putra-putri Kaltim selama periode 2009-2013 atau sekitar 30 ribu orang/tahun, Mukmin mengatakan jumlah tersebut akan meningkat menjadi 50 ribu orang/tahun untuk periode 2014-2018. Sehingga ditargetkan pada 2018 total jumlah penerima beasiswa sebanyak 250 ribu orang.

“Beasiswa ini diberikan kepada semua putra-putri Kaltim untuk semua jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP dan SMA hingga jenjang pendidikan tinggi (S1, S2 dan S3). Kita telah membenahi sistem penyaluran dengan menggunakan sistem online dan manual, selain itu juga penentuan kuota diberikan kepada kabupaten/kota dan perguruan tinggi. Ini semua agar lebih banyak masyarakat  yang dapat merasakan manfaat program ini,” urainya.

Terkait dengan maraknya kasus kekerasan seksual yang terjadi terhadap anak-anak di sekolah yang dilakukan oleh oknum guru, Mukmin menegaskan bahwa pemprov akan berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk mengambil langkah preventif dalam penanganannya. Yakni, dengan melakukan tes psikologi terhadap para guru (honorer, CPNS maupun PNS).

“Kita tidak ingin kasus seperti ini terjadi lagi di Kaltim. Pengawasan terhadap anak harus lebih ditingkatkan baik di sekolah oleh guru maupun lingkungan masyarakat oleh orang tua. Sedangkan dari sisi pemerintah, harus lebih ketat dan selektif dalam rekrutmen tenaga pengajar,”  pungkasnya.

Komitmen tinggi Pemprov Kaltim dalam pembangunan sektor pendidikan tidak lain ditujukan untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas sebagai generasi penerus pembangunan Kaltim dan tentu saja agar mampu bersaing di level nasional bahkan internasional. (her/sul/es/hmsprov)

 

Berita Terkait
Government Public Relation