Kalimantan Timur
Wagub Dorong Semangat Berkurban Lewat Arisan Ternak

SAMARINDA – Wakil Gubernur Kaltim H.  Farid Wadjdy mendorong setiap Umat Islam yang telah mampu secara ekonomi untuk terus berkurban setiap tahun. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui arisan hewan kurban.
Menurut dia, semangat solidaritas melalui berkurban harus ditumbuhkan setiap saat,  tidak saja saat perayaan Idul Adha yang datang setiap tahun.
“Idul Adha hanya sebuah momentum, tetapi bagaimana usai Idul Adha kita dapat meningkatkan solidaritas dengan sesama,  yaitu masyarakat yang mampu menolong yang kurang mampu,” kata Farid, Rabu (16/10).
Dijelaskan, selama lima tahun kepemimpinannya dengan Gubernur Awang Faroek Ishak, telah menghapuskan Bantuan Sosial (Bansos) untuk sapi kurban karena tidak sesuai dengan azas manfaat dan semangat Idul Adha.
Sebagai gantinya, mendorong setiap orang, khususnya pegawai di lingkungan Pemprov Kaltim dan SKPD untuk melakukan arisan ternak untuk dikurbankan setiap tahun.
Dicontohkan jika harga satu ekor sapi seharga Rp15 juta, dibagi dengan anggota jumlah arisan sebanyak tujuh orang selama 12 bulan, setiap bulan hanya perlu menyisihkan tidak lebih dari Rp180.000 saja.
“Potensi kurban di Kaltim sangat besar tetapi permasalahanannya adalah karena kategori kurban adalah tidak termasuk kategori wajib sehingga diperlukan kesadaran masyarakat untuk melaksanakan setiap tahun dengan niat untuk membagi kebahagiaan terhadap sesama,” harapnya.
Semangat Idul Adha, ujarnya adalah semangat berbagi dari kaum mampu kepada kaum miskin atau dhuafa atau dalam bermasyarakat disebut semangat solidaritas.  
Dia juga merasa prihatin jika ada pembagian hewan kurban yang berebut dan berdesak-desakan. Sebaiknya,  hewan kurban yang telah dibersihkan dibagikan  langsung ke rumah-rumah penduduk oleh panitia kurban.
“Seperti yang kita lihat di televisi pembagian hewan kurban masih ada yang  berdesakan dan berebut hanya untuk beberapa kilogram daging kurban. Ini tidak mencerminkan solidaritas dan menciderai semangat Idul Adha yang seharusnya seluruh kaum dhuafa bergembira bukan menderita,” imbaunya.(yul/hmsprov).

// Foto: Semangat berkurban terus ditingkakan melalui pembelian hewan dengan sistem arisan.(sarjono/humasprov kaltim)
 

Berita Terkait
Government Public Relation