Kalimantan Timur
Wagub Hadi Tausiah Isra Mi'raj di Dondang

Foto:syaiful/humasprovkaltim

MUARA JAWA - Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi menghadiri sekaligus menyampaikan tausiah Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1442 H di Masjid At Thoyyibah Dondang Jalan Pelita Kelurahan Dondang Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kamis (11/3/2021).

 

Peringatan Isra Mi'raj bertepatan 27 Rajab 1442 H dihadiri Kepala Biro Humas Setda Provinsi Kaltim HM Syafranuddin, Camat Muara Jawa Syafrudin dan ratusan warga Kecamatan Muara Jawa, anggota DPRD Kutai Kartanegara, tokoh masyarakat, para alim ulama dan habaib, Kapolsek serta Danramil Muara Jawa, Lurah Dondang Ahmad Yani Rahim, Pembina Masjid At Thoyyibah H Sudirman Hadi, Ketua Pengurus Masjid At Thoyyibah H Muhammad Saleh beserta jajaran pengurus masjid.

 

Dalam tausiyahnya, Wagub menceritakan banyak hikmah penting yang terkandung dalam peristiwa Isra Mi'raj yang terjadi pada 27 Rajab di tahun kedelapan kenabian Nabi Muhammad SAW.

 

Isra Mi'raj ini lanjutnya, peristiwa perjalanan suci Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram Mekkah ke Masjidil Aqsa di Palestina hingga naik ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh dalam satu malam.

 

"Sehingga peristiwa Isra Mi'raj disebut mujizat Rasulullah SAW, dari banyak hikmah pada peristiwa besar ini yang wajib diimani umat Islam," ujar orang nomor dua Benua Etam ini.

 

Di antara hikmah besar itu, sebut Wagub, Isra Mi'raj terjadi di tahun duka sebab di tahun itu ekonomi umat Islam diboikot kaum Yahudi. Juga, peristiwa menyedihkan bagi Rasulullah SAW, dimana paman Abu Tholib dan istri tercinta, Siti Khodijah ra meninggal dunia.

 

"Menghadapi masalah yang begitu besar, Rasulullah SAW tidak putus asa. Tapi tetap bersabar dan akhirnya diberi hadiah oleh Allah dengan diperjalankan (Isra Mi'raj)," katanya.

 

Hal itu, tambahnya, mengajarkan kepada semua umat Islam agar bagaimana pun keadaan harus tetap sabar. Juga, selalu bersyukur atas berbagai nikmat (sehat dan waktu luang) tak terhitung yang telah diterima.

 

Selain itu, umat Rasulullah SAW menjadikan salat sebagai penolong dalam kehidupan sehari-hari. Karena, salat 5 waktu harus menjadi urusan utama agar segera memperoleh pertolongan Allah.

 

"Hikmah lainnya, pembersihan hati dari sifat sombong, riya, iri dengki, sum'ah, ujub. Sesuai peristiwa pembedahan dada Rasulullah sebelum diperjalankan," pungkasnya.(yans/sdn/sul/humasprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation