Farid: Tantangan Perubahan Kedepan Harus Diatasi Bersama
MEDAN–Wakil Gubernur Kaltim H Farid Wadjdy mengungkapkan berdasarkan agama yang dipeluk oleh penduduk Kaltim adalah Islam sebesar 85 persen, Protestan (8,21 persen), Katolik (4,92 persen), Budha (0,81 persen), Hindu (0,30 persen) dan lain-lain sebesar 0,01 persen. Dengan rata-rata pertumbuhan masing-masing agama cukup baik, yakni antara 0,2 persen sampai lebih dari 0,8 persen.
Pertumbuhan agama juga diikuti perkembangan jumlah rumah ibadah, yang dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan. Di Samarinda misalnya, sejak 2006 sudah berdiri Masjid Islamic Center yang merupakan salah satu dari 10 masjid terbesar di Indonesia.
“Begitu pula untuk pemeluk agama lain, juga mendapat bantuan Pemprov untuk mendirikan rumah ibadah yang representatif. Tidak terkecuali itu, Pemprov Kaltim juga menaruh perhatian yang sama antara sekolah negeri dengan sekolah-sekolah agama dan pondok pesantren,” kata Farid, Selasa (8/10).
Dengan kondisi tersebut, meskipun tidak lepas dari terjadinya konflik terkait isu SARA (suku, agama, ras dan antar-golongan), namun hingga saat ini kerukunan hidup umat beragama di Kaltim secara kualitatif dapat dikatakan berjalan cukup baik, karena konflik sosial maupun yang bernuansa agama yang terjadi cepat diatasi dengan baik.
“Karena itu kehidupan antar umat beragama cukup harmonis. Tidak ada hal-hal atau masalah-masalah yang dapat mengganggu dan meresahkan para pemeluk agama dalam menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan mereka masing-masing,” jelasnya.
Kendatipun demikian, lanjut dia, Pemprov menyadari sepenuhnya, bahwa ke depan tuntutan dan tantangan perubahan semakin hari semakin kompleks dan beragam. Termasuk tuntutan perubahan dalam kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara.
“Oleh karena itu peran dari empat forum sebagai mitra strategis pemerintah dalam upaya mewujudkan kehidupan beragama yang harmonis, rukun dan damai sangat diharapkan menjadi yang terdepan. Utamanya pada pencegahan dengan meredam potensi-potensi konflik yang ada,” lanjutnya.
Melihat wilayah Kaltim yang sangat luas dan kondisi geografis Kaltim yang sangat unik, hal itu memang tidak mudah untuk diwujudkan. Namun, Farid optimis dengan kebersamaan, serta koordinasi dan komunikasi yang baik antara empat forum (FKUB, FKDM, FPK dan FKPT) dengan pemerintah, maka hal itu dapat terwujud.
“Dengan rasa persatuan dan kesatuan, serta saling menghargai dan menghormati antar umat beragama dalam kehidupan masyarakat, maka kerukunan hidup antar umat beragama di Kaltim dapat kita wujudkan,” pungkasnya. (her/hmsprov)
//Foto:. Farid Wadjdy
12 Juli 2013 Jam 00:00:00
Agama
14 Oktober 2014 Jam 00:00:00
Agama
21 Maret 2013 Jam 00:00:00
Agama
27 Desember 2013 Jam 00:00:00
Agama
22 Januari 2015 Jam 00:00:00
Agama
08 September 2019 Jam 22:05:01
Agama
20 Maret 2023 Jam 22:54:58
Gubernur Kaltim
20 Maret 2023 Jam 22:23:52
Wakil Gubernur Kaltim
19 Maret 2023 Jam 08:30:41
Wakil Gubernur Kaltim
18 Maret 2023 Jam 23:51:27
Pemilihan Umum
18 Maret 2023 Jam 23:44:21
Agama
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
25 Maret 2019 Jam 08:59:45
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
10 Agustus 2015 Jam 00:00:00
Pendidikan
17 September 2021 Jam 16:42:59
Berita Acara
24 September 2019 Jam 22:22:39
Kegiatan Silaturahmi
28 April 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan