SAMARINDA - Pemerintah saat ini sedang gencar dalam penanggulangan penyakit stunting pada anak, dengan berbagai upaya penanggulangan yang gencar, sehingga dapat menekan angka kasus stunting.
Untuk menekan kasus stunting di Kaltim, Hadi Mulyadi yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Kaltim menekankan perlunya menggalang komitmen lintas sektor dan seluruh lapisan masyarakat, menggerakkan tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, aktivis, dunia usaha, dan organisasi masyarakat untuk mendukung pencegahan stunting.
"Dan yang tidak kalah penting adalah menggalakan seluruh masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, serta memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil dan balita. Dengan dukungan dan komitmen semua pihak kita optimis tahun 2022 ini, kasus stunting di Kaltim bisa ditekan," kata Hadi Mulyadi belum lama ini.
Dikatakan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak usia di bawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis. Terutama pada periode emas 1.000 hari pertama kehidupan anak. Stunting juga menghambat perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.
"Permasalahan yang menjadi kekhawatiran utama bukan terletak pada ukuran tinggi badan, akan tetapi yang mendapat perhatian utama adalah efek yang ditimbulkan dari kasus stunting karena gizi buruk yang terjadi pada balita ini dalam jangka panjang sulit untuk diperbaiki seperti terjadi gangguan kognitif yang menyebabkan penurunan kecerdasan dan rentan terhadap penyakit, serta berisiko mengalami penyakit tidak menular (PTM) saat dewasa," tandasnya.
Agar program penanggulangan dalam menurunkan angka stunting terealisasi, lanjut Hadi perlu adanya keterlibatan semua pihak, karena untuk stunting peran sektor kesehatan hanya 30%. Sedangkan 70% harus melibatkan sektor lainnya, seperti sektor pangan, pertanian, permukiman, agama, pendidikan serta sektor lainnya.
"Komitmen Pemprov Kaltim dalam penanggulangan stunting patut mendapat dukungan dari semua pemangku kepentingan. Termasuk dari BKKBN yang fokus dalam pengembangan pembangunan keluarga. Sinergi antarpemangku kepentingan dalam penanggulangan stunting di Kaltim diharapkan terjalin secara baik sehingga, hasilnya akan lebih optimal. Dalam kaitan sinergi ini, pentingnya menyelaraskan program yang tidak tumpang tindih di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional," paparnya.(mar/sul/ adpimprov kaltim)
21 Maret 2022 Jam 12:10:38
Wakil Gubernur Kaltim
06 Mei 2023 Jam 20:17:00
Wakil Gubernur Kaltim
11 Agustus 2022 Jam 19:17:44
Wakil Gubernur Kaltim
16 Mei 2022 Jam 19:50:41
Wakil Gubernur Kaltim
19 September 2023 Jam 18:24:12
Gubernur Kaltim
19 September 2023 Jam 18:21:48
Agenda Pemerintah
19 September 2023 Jam 18:19:02
Gubernur Kaltim
19 September 2023 Jam 18:16:29
Gubernur Kaltim
19 September 2023 Jam 18:13:20
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
02 Mei 2013 Jam 00:00:00
Perpustakaan
24 Januari 2019 Jam 18:13:05
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
28 September 2016 Jam 00:00:00
Kehutanan
15 November 2013 Jam 00:00:00
Perhubungan
12 Oktober 2019 Jam 23:19:46
Peternakan