SAMARINDA - Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi merasa sedih, karena seyogianya tidak ada kasus stunting di Indonesia.
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan lebih rendah atau pendek (kerdil).
"Lagu kolam susu yang dinyanyikan Koes Plus, dalam baitnya sudah menyebut tongkat dan kayu jadi tanaman. Ini menggambarkan tanah di Indonesia sangat subur. Apa saja yang ditanam bisa tumbuh. Artinya tanaman yang kita tanam pasti tumbuh, dan tanaman yang ada di Indonesia adalah tanaman yang cukup untuk memberikan gizi kepada anak-anak kita," kata Hadi Mulyadi di acara Forum Koordinasi Jurnalis yang dilaksanakan oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Kaltim di Banana Cafe dan Resto Samarinda, Kamis (3/2/2022).
Menurutnya, satu hal yang menjadi dugaan terjadinya stunting adalah makanan junk food atau makanan cepat saji yang dikonsumsi oleh anak-anak remaja. Ini akan menyebabkan terjadinya stunting, bukan saja pada saat ibu hamil, tetapi saat anak-anak remaja senang memakan makanan cepat saji.
"Gizi yang masuk ke dalam tubuh anak menjadi tidak sempurna, karena adanya faktor-faktor makanan yang merusak nilai gizi, sehingga hal seperti inilah yang dapat menyebabkan stunting," tandasnya.
Hadi mengatakan, untuk gizi dan protein bagi anak-anak tentu tidak masalah, karena semua tersedia, seperti protein dari ikan, baik ikan air tawar maupun laut cukup melimpah, termasuk di Provinsi Kaltim.
"Beli ikan tidak perlu mahal seperti ikan salmon, tetapi ikan-ikan dari sungai maupun danau di Kaltim melimpah dan nilai gizinya juga tinggi, sehingga dapat membantu pertumbuhan anak-anak kita," pesannya.
Hadi menambahkan, sekarang ini kesadaran orang tua bahwa gizi anak-anak harus diatur sejak dalam kandungan. Hal ini menjadi masalah. Seharusnya informasi dan edukasi masalah gizi sudah disampaikan sejak anak-anak memasuki kuliah.
"Anak yang kuliah itu kan menjelang usia pernikahan, makanya saya usulkan BKKBN Kaltim bisa bekerjasama dengan dinas instansi terkait termasuk dengan seluruh kampus untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada mahasiswa pentingnya makanan yang bergizi dan seimbang, melaksanakan pola hidup sehat, dalam upaya mencegah dari awal sebelum terjadinya kasus stunting," tegas Hadi Mulyadi. (mar/sul/adpimprov kaltim)
28 Agustus 2022 Jam 22:35:44
Wakil Gubernur Kaltim
19 Agustus 2022 Jam 15:36:18
Wakil Gubernur Kaltim
29 Oktober 2022 Jam 06:58:10
Wakil Gubernur Kaltim
27 September 2022 Jam 06:16:07
Wakil Gubernur Kaltim
15 Juni 2022 Jam 21:50:57
Wakil Gubernur Kaltim
24 Mei 2023 Jam 16:20:33
Wakil Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 14:31:31
Wakil Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 10:05:26
Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 09:57:29
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
29 Mei 2023 Jam 09:53:48
Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 09:51:53
Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
21 Maret 2018 Jam 21:09:05
Peternakan
05 April 2022 Jam 19:33:35
Gubernur Kaltim
05 Maret 2014 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
14 Mei 2020 Jam 17:41:39
Berita Acara
23 Maret 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah