Pembangunan Rel Kereta Api Ras Al Khaimah dan Rusian Railways
JAKARTA-Pemerintah pusat meminta kepada pemerintah daerah yang sudah memiliki kerjasama pembangunan rel kereta api dengan para investor agar meneruskan rencana tersebut.
Jika semua persyaratan seperti studi kelayakan, analisis dampak lingkungan (Amdal), ijin Kementerian Perhubungan hingga pembebasan lahan sudah diselesaikan, maka groundbreaking diminta bisa segera dilakukan.
Demikian salah satu poin penting dari rapat membahas rencana pembangunan perkeretapian Kalimantan yang dipimpin Wapres Jusuf Kalla, di Sekretariat Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (12/6).
Wakil Gubernur Kaltim HM Mukmin Faisyal usai rapat tersebut menyatakan, sejak beberapa tahun lalu, Kaltim telah menyepakati kerjasama dengan holding PT Minerals Energy Commodities (MEC) Coal dan Ras Al Khaimah untuk pembangunan rel kereta api Muara Wahau-Lubuk Tutung-Maloy (Kutai Timur) sepanjang 135 km dan kerjasama dengan Rusian Railways melalui PT Kereta Api Borneo (KAB) untuk pembangunan rel kereta api Kutai Barat-Balikpapan sepanjang 200 km.
“Pak Wapres Jusuf Kalla minta agar kerjasama yang sudah dijalin antara pemerintah daerah dengan investor diminta untuk segera dilanjutkan. Bila semua sudah lengkap, maka diminta segera melakukan groundbreaking,” kata Mukmin usai rapat yang dihadiri Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perhubungan Ignatius Jonan tersebut.
Didampingi Kepala Bappeda Kaltim, Rusmadi dan Kepala Dinas Perhubungan Kaltim, Zairin Zain, Wagub Mukmin Faisyal menjelaskan, berbagai upaya percepatan akan dilakukan agar proses groundbreaking pembangunan rel kereta api ini bisa segera dilakukan sesuai harapan pusat.
Selain itu, informasi penting lain yang dihasilkan dari rapat terbatas tersebut adalah persetujuan Wapres Jusuf Kalla untuk ijin kereta api angkutan penumpang. “Rapat dengan Pak Wapres tadi juga memutuskan agar dapat diberikan ijin khusus, tapi ada plusnya. Plusnya itu, bisa mengangkut penumpang,” ungkap Mukmin. Seperti diketahui, sebelumnya ijin dari Kementerian Perhubungan hanya diberikan untuk angkutan hasil tambang batu bara dan hasil alam lainnya.
Saat ini lanjut Mukmin, pembangunan oleh Ras Al Khaimah sedikit masih terkendala masalah pembebasan lahan, sedangkan Rusian Railways sudah merampungkan feasibility study dan telah memperoleh ijin dari Kementerian Perhubungan. Saat ini Rusian Railways sedang melakukan kajian trase jalan.
Sementara Menteri Ignatius Jonan mengatakan, untuk angkutan lintas umum nantinya agar konektifitas bisa terhubung, baik rel kereta api yang akan dibangun oleh swasta maupun pemerintah yang bersumber dari APBN.
“Untuk lintas umum di Kalimantan, diputuskan oleh Bapak Wapres tadi agar konektifitas rel kereta api benar-benar tersambung, baik yang dibangun swasta maupun pemerintah,” ucap Jonan. (sul/hmsprov)
//Foto : DILANJUTKAN. Mukmin Faisyal (belakang) mendampingi Menteri Perhubungan Ignatius Jonan usai rapat membahas rencana pembanguan rel kereta api bersama Wapres JK. (samsul/humasprov)
05 April 2016 Jam 00:00:00
Pembangunan
27 Oktober 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
20 Agustus 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
14 Agustus 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
29 Agustus 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
21 April 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
20 Maret 2023 Jam 22:54:58
Gubernur Kaltim
20 Maret 2023 Jam 22:23:52
Wakil Gubernur Kaltim
19 Maret 2023 Jam 08:30:41
Wakil Gubernur Kaltim
18 Maret 2023 Jam 23:51:27
Pemilihan Umum
18 Maret 2023 Jam 23:44:21
Agama
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
22 September 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
17 Maret 2014 Jam 00:00:00
Agama
08 Juli 2018 Jam 10:49:58
Siaran Pers
13 Agustus 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
14 Februari 2013 Jam 00:00:00
Sosial