Kalimantan Timur
Warga Mahulu Memiliki Rumah Sakit

Rumah Sakit Pratama (RSP) Gerbang Sehat Mahulu Kampung Ujoh Bilang di Kecamatan Long Bagun (Foto: Seno HumasProv)

MAHULU. Cerita tentang pelayanan kesehatan yang belum merata, terutama  bagai warga di daerah pedalaman yang  belum tersentuh  falitas kesehatan yang memadai, atau kisah warga yang harus menempuh perjalanan jauh ke kota jika menderita penyakit berat,  dengan  keluhan biaya yang dikeluarkan membengkak, diharapkan sudah tidak terjadi lagi di pedalaman Kaltim. 

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak  telah membuktikan tekadnya tersebut dengan  memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di bidang kesehatan bagi warga pedalaman dan perbatasan.  Bukan isapan jempol belaka, namun fakta  nyata bahwa warga pedalaman Kaltim telah memiliki rumah sakit yang respresentatif.  Bahkan baru-baru ini Gubernur Faroek  Faroek yang meresmikan secara langsung empat fasilitas kesehatan di empat kecamatan di kabupaten termuda di Kaltim tersebut.


Gubernur meresmikan dan meninjau langsung kelengkapan peralatan medis yang dibutuhkan 
(Foto: Seno HumasProv)

 

Keempat  fasilitas kesehatan tersebut, masing  Rumah Sakit Pratama (RSP) Gerbang Sehat Mahulu Kampung Ujoh Bilang di Kecamatan Long Bagun dan RSP Nawacita Datah Dave Kecamatan Long Lunuk serta Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Long Pahangai dan Puskesmas Tiong Ohang Kecamatan Long Apari.

Menurut Faroek, pembangunan sarana dan prasarana kesehatan merupakan bagian upaya pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup dan derajat kesehatan masyarakat. "Sarana kesehatan ini merupakan fasilitas strategis dalam menjamin dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," katanya di RSP Ujoh Bilang Kecamatan Long Bagun, Kamis (5/5).

Awang menegaskan sejak awal dirinya memimpin Kaltim sudah berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat baik, sandang, papan dan pangan khususnya pendidikan dan kesehatan.  "Dengan terbangun dan selesainya Rumah Sakit Pratama, maka masyarakat perbatasan di wilayah Mahakam Ulu merasakan manfaat yang sama dengan warga yang ada di kota dalam mendapatkan pelayanan kesehatan," jelas Faroek lagi.

Bagaimana dengan keluhan bahwa di daerah pinggiran baik kawasan terluar, pedalaman,  terpencil dan perbatasan yang kekurangan tenaga medis seperti dokter, perawat maupun bidan?  Tentu saja tak sekedar membangun sarana kesehatan, tenaga kesehatan juga dipikirkan dan disiapkan. Tenaga kesehatan ini diharapkan berasal dari putra-putri daerah. Caranya, Gubernur memberikan beasiswa bagi putra-putri daerah dari Mahulu.


 Lorong RSP Gerbang Sehat Mahulu (Foto: Seno HumasProv)

 

Faroek yakin perlunya dukungan penuh dari pemerintah untuk pengadaan dan ketersediaan tenaga para medis tersebut khususnya bantuan pembiayaan pendidikan. "Saya beri kesempatan bagi 60 pemuda Mahulu untuk mengikuti program pendidikan kedokteran bagi putra-putri terbaik daerah pedalaman dan perbatasan. Tapi janji setelah selesai wajib kembali mengabdi di daerahnya," katanya.

Dipastikan, tidak kurang 60 orang warga Mahulu tahun ini akan memperoleh bantuan biaya pendidikan berupa Beasiswa Kaltim Cemerlang (BKC) untuk program kedokteran dari Pemerintah Provinsi Kaltim.

Faroek menyebutkan pada periode pertama (2009-2013) kepemimpinan dirinya telah menetapkan program BKC bagi putra putri Kaltim setiap tahun 30 ribu orang berlanjut periode kedua (2013-2018) target 50 ribu orang.

Pembangunan fasilitas kesehatan di Mahulu,  sebagaimana yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kaltim merupakan implementasi dari Nawacita butir  ke tiga yang menyatakan bahwa akan membangun Indonesia dari pinggiran yang selama ini tertinggal, sekaligus juga sebagai kebanggaan bagi warga Mahulu terhadap daerahnya. (Yuv/Ni/Tim HumasProv)

Berita Terkait
Data Masih Kosong
Data Masih Kosong
Government Public Relation