Kalimantan Timur
Warga Melak Dilatih Membuat Produk Olahan Berbahan Ikan

Disnakertrans Kaltim blusukan program kewirausahaan ke Kutai Barat

 

MELAK-Penanganan masalah pengangguran masih menjadi fokus penting jajaran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim. Upaya menekan tingginya jumlah pengangguran itu diantaranya dilakukan dengan berbagai pelatihan kewirausahaan yang bukan hanya dilakukan di daerah perkotaan, tetapi juga ke daerah-daerah pinggiran, pedesaan dan pedalaman.

Salah satunya melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengembangan Produktifitas Daerah (UPTD PPD) Disnakertrans Kaltim yang tahun ini setidaknya akan melaksanakan 22 paket kegiatan pelatihan peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja. Program ini dimaksudkan untuk mendorong penciptaan wirausahawan-wirausahawan baru produktif memanfaatkan potensi lokal.

"Pengangguran adalah masalah kita bersama, sehingga sudah semestinya kita atasi bersama. Pemerintah, swasta dan masyarakat harus bergandengan tangan untuk menuntaskan permasalahan pengangguran ini," kata Kepala Disnakertrans Kaltim H. Mohammad Djailani usai membuka Pelatihan Kewirausahaan Bagi Pemula Angkatan I di Kelurahan Melak Ilir, Kutai Barat, Senin (23/3).

Pelatihan kewirausahaan ini diberikan agar masyarakat setempat memiliki kemampuan manajerial dan teknik yang baik untuk mengolah potensi sumber daya lokal menjadi produk-produk bernilai tambah dengan tingkat daya saing yang baik pula.

Jika penerapan manajemen kewirausahaan produktif ini dapat dikembangkan dengan baik, maka bukan hanya akan memberikan keuntungan dan peningkatan kesejahteraan bagi setiap wirausahawan, tetapi sangat mungkin akan terbuka peluang kerja baru dari usaha-usaha yang dijalankan.

"Kami berharap pada saatnya akan banyak lapangan kerja baru yang bisa diciptakan oleh calon-calon wirausahawan produktif yang hari ini kita latih. Jika sukses dan terus berkembang, maka akan lebih banyak tenaga kerja dibutuhkan. Saat itu, maka berarti mereka telah ikut membantu mengurangi jumlah pengangguran di Kaltim," kata Djailani yang juga putra daerah Kutai Barat tersebut.

 Djailani berharap agar seluruh peserta dapat mengikuti pelatihan ini secara serius dan sungguh-sungguh karena pelatihan ini menekankan pada pembentukan karakter dan sikap mental agar mereka mampu mengenali keunggulan dan kelemahan diri sendiri.

Pelatihan ini juga mendorong masyarakat agar mampu mengembangkan keunggulan dan mengeliminasi kelemahan diri sendiri, mengoptimalkan keunggulan lingkungan menjadi wahana peningkatan ekonomi produktif dan pada gilirannya mereka mampu menjadi wirausahawan yang tangguh dan cakap.

Di tempat yang sama, Kepala UPTD PPD Disnakertrans Kaltim Hj Hetty menjelaskan, mengawali tahun ini pihaknya sengaja memilih dua kelurahan di Kabupaten Kutai Barat, yakni Kelurahan Melak Ilir dan Melak Ulu. Dua kelurahan tersebut memiliki potensi lokal yang patut dikembangkan menjadi produk unggulan bernilai tambah dari perikanan dan perkebunan.

"Potensi perikanan dan perkebunan di sini masih sangat besar, namun belum dimanfaatkan secara maksimal menjadi produk-produk berdaya saing. Mudah-mudahan setelah pelatihan ini, semua potensi bisa dioptimalkan sehingga masyarakat bisa lebih banyak menikmati manfaatnya," tegas Hetty.

Kegiatan ini mendapat sambutan hangat masyarakat setempat, seperti disampaikan Lurah Melak Ulu, H. Jabaruddin yang hadir pada pembukaan pelatihan kewirausahaan tersebut.

"Formulir pendaftaran yang disediakan di kelurahan kami sekitar 30 lembar, semuanya habis bahkan kurang. Mudah-mudahan tahun depan dapat dialokasikan lebih banyak lagi," ujar Jabaruddin.

Pelatihan dilaksanakan dalam waktu 6 hari sejak 23 Februari hingga 28 Februari 2015. Selain mendapatkan pelajaran teori, para peserta juga akan melakukan praktik pembuatan produk olahan berbahan ikan. Untuk efektifitas kegiatan pelatihan maka panitia membatasi hanya 20 peserta di setiap angkatan. (sul/advetorial)  

Foto : Kepala Disnakertrans Kaltim (depan dua dari kanan) bersama peserta pelatihan kewirausahaan. Warga  Melak Ilir dan Melak Ulu dilatih agar mampu memanfaatkan potensi lokal perikanan menjadi produk olahan yang berdaya saing. (ist)

Berita Terkait
Government Public Relation