SAMARINDA – Penambahan kasus yang dilakukan pemeriksaan laboratorium Covid 19 di Kaltim per 8 Juni 2020 dengan hasil positif (Konfirmasi) Covid-19 terdapat sebanyak 9 kasus, yakni dari Berau 1 Kasus dan Kutai Kartanegara 8 kasus, sehingga total mencapai 338 kasus.
Sementara itu kasus terkonfirmasi Covid 19 yang sembuh sebanyak 3 kasus; yaitu dari Kutai Barat 2 kasus dan Kutai Timur 1 kasus, sehingga total sembuh sebanyak 213 kasus, sedangkan meninggal dunia tetap 3 kasus.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Kaltim Andi Muhammad Ishak saat press conference Covid-19, Senin (8/6) menjelaskan, seluruh kasus tersebut dinyatakan sembuh karena dari hasil laboratorium Rujukan Covid-19 dinyatakan 2 kali dengan hasil negatif serta hasil pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi Covid-19 tersebut menyatakan bahwa secara klinis memiliki kondisi sudah sangat baik, tidak ada gejala.
Diungkapkan pula, dalam satu minggu terakhir ini kasus-kasus terpapar Covid-19 di Kaltim adalah orang-orang yang baru datang luar daerah, khususnya para pekerja perusahaan yang masuk ke Kaltim dan diwajibkan menjalani tes virus Corona.
"Akhir-akhir ini yang tertangkap dan diuji di pintu masuk (Balikpapan) adalah mereka-mereka yang memang dari luar Kaltim dan datang kesini bekerja di perusahaan. Ini bukan hasil tracing, tapi memang tes kesehatan atas setiap orang yang masuk ke Kaltim," kata Andi.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim ini meminta tim/dinas kesehatan serta gugus tugas kabupaten dan kota lebih intensif melakukan pengawasan bahkan pengujian, terutama bagi perusahaan-perusahaan yang banyak mempekerjakan orang dari luar Kaltim.
Menurut dia, para pekerja ini diindikasikan mereka sudah terpapar Covid-19 dari daerah asalnya. Dan dibawa masuk ke Kaltim yang boleh dikatakan kasusnya sudah mulai reda (melandai).
"Jadi mereka ini, para pekerja ini bukanlah warga Kaltim, tetapi bekerja di perusahaan yang mempekerjakan mereka di Kaltim. Bisa dibayangkan betapa berbahayanya ini, kalau kita tidak segera melakukan pengawasan dan pengetatan di pintu-pintu masuk lewat jalur darat, laut maupun udara," tegasnya.
Andi sangat berharap kondisi ini menjadi perhatian serius semua pihak, tidak terkecuali pihak perusahaan agar memeriksakan kesehatan para pekerjanya yang datang dari luar Kaltim.
"Tidak hanya pekerjanya, tetapi pegawai ataupun pimpinan (manajemen) yang mobilitasnya cukup tinggi beraktivitas maupun bepergian ke luar Kaltim. Ini penting demi keselamatan dan bentuk kepedulian kita semua," katanya. (ri/yans/humasprovkaltim)
24 September 2017 Jam 23:10:49
Kesehatan
18 November 2017 Jam 22:07:49
Kesehatan
13 Juli 2020 Jam 22:09:41
Kesehatan
18 September 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan
25 November 2019 Jam 21:22:22
Kesehatan
10 Juni 2016 Jam 00:00:00
Kesehatan
04 Desember 2023 Jam 22:15:27
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
04 Desember 2023 Jam 22:12:53
Gubernur Kaltim
04 Desember 2023 Jam 22:09:19
Gubernur Kaltim
04 Desember 2023 Jam 19:29:23
Gubernur Kaltim
02 Desember 2023 Jam 19:46:35
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
24 Juni 2013 Jam 00:00:00
Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
05 Oktober 2018 Jam 19:40:45
Dekranasda
07 November 2022 Jam 05:17:26
Wakil Gubernur Kaltim
07 September 2013 Jam 00:00:00
Politik
10 Oktober 2018 Jam 18:11:38
Kegiatan Silaturahmi