Kalimantan Timur
Waspadai Bahaya Konsumerisme

Gubernur : Bekali Diri dengan Ilmu, Amal, Iman dan Taqwa
 
SAMARINDA - Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengungkapkan Pemerintah saat ini terlebih di masa-masa yang akan datang, akan dihadapkan dengan pembangunan di bidang keagamaan yang cukup berat seiring dengan telah terjadinya pergeseran nilai-nilai dasar budaya bangsa.   
Hal itu, lanjut dia, merupakan konsekuensi logis dari pembangunan yang selalu membawa perubahan. Sebagai bagian dari negara dan bangsa di dunia, Indonesia termasuk di Kaltim tidak bisa melepaskan diri dari perubahan yang terjadi.  
Dijelaskaan, masyarakat modern yang hidup dalam abad ilmu dan teknologi yang serba canggih lebih banyak bersikap materialistis, sekularistis dan individualistis. Dengan ciri keterbukaan yang dinamis dan rasional yang bermuara pada pergeseran pandangan terhadap nilai-nilai agama.  
"Kita harus waspadai munculnya orang-orang yang serakah dalam mengejar kekayaan materi. Hal ini sangat berbahaya, karena konsumerisme mendorong secara luas terjadinya penyimpangan dan penyelewengan serta menyebabkan terjadinya korupsi dimana-mana. Yang akhirnya akan menimbulkan kesenjangan sosial dan kecemburuan sosial," ungkap Awang Faroek di Samarinda belum lama ini.  
Perilaku tersebut, menurut dia, menjadi sumber terjadinya sejumlah letupan ketidakpuasan masyarakat di sejumlah kabupaten/kota  sebagai akibat dari ketidakadilan, kesenjangan sosial dan kecemburuan sosial.  
Untuk itu, menurut dia, pada era globalisasi dan revolusi teknologi informasi saat ini generasi muda di Kaltim hendaknya dapat membekali dan membentengi diri agar terhindar dari perilaku konsumerisme yang mengancam.  
"Dalam situasi seperti ini bagi masyarakat terutama generasi muda sebagai penerus pelaksana pembangunan harus membekali diri dengan ilmu, amal, iman dan taqwa. Demi mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang harmonis, sejahtera lahir dan batin di Kaltim," harapnya. (her/hmsprov)
 

Berita Terkait
Government Public Relation