Kalimantan Timur
Wirausaha Muda Kaltim Hadapi ACFTA

Wirausaha Muda Kaltim Hadapi ACFTA

 

SAMARINDA – Memasuki era perdagangan bebas atau Asean China Free Trade Agrement (ACFTA/perdagangan bebas diantara anggota Asean dan China), maka para pengusaha khususnya wirausaha muda harus mampu menghadapinya serta berdaya saing.

“Tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia termasuk Kaltim ini pasca perjanjian perdagangan perdagangan bebas yakni membanjirnya produk industri dari negara luar,” kata Staf Ahli Gubernur Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Dr H Sigit Muryono saat mewakili Gubernur Kaltim pada Diklat Wirausaha, Rabu (27/8).

Kondisi ini lanjut Sigit, harus menjadi perhatian semua pihak termasuk para pengusaha muda yang tergabung dalam himpunan pengusaha muda Indonesia (Hipmi) Kaltim untuk kembali membangkitkan jiwa dan semangat kewirausahaan masyarakat.

Disebutkannya, Kaltim ini merupakan salah satu daerah yang sangat potensial untuk pengembangan berbagai usaha da pemerintah daerah telah membuat berbagai kebijakan yang pro rakyat yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan usaha.

“Kebijakan dan peluang usaha dengan dukungan permodalan yang disiapkan pemerintah daerah sangat besar terutama dalam upaya mendukung tumbuhnya wirausaha baru yang mampu mengelola potensi sumber daya alam Kaltim,” jelas Sigit.

Bahkan ujar Sigit, Gubernur Awang Faroek Ishak melalui lembaga perbankan milik daerah (BPD Bankaltim)  telah menyiapkan dana besar untuk mendukung permodalan usaha serta lembaga penjamin kredit atau PT Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida).

“Kami sangat berharap agar Hipmi bersama seluruh jajaran mampu memacu semangat kewirausahaan generasi muda. Perdagangan pasar global harus kita hadapi dengan meningkatkan daya saing sumber daya manusia yang tinggi,” harap Sigit Muryono.

Ketua Hipmi Kaltim Riyan Wardhana mengemukakan diklat wirausaha sebagai pembekalan bagi mahasiswa untuk mampu meningkatkan kemampuan semangat dan jiwa interprenur, sehingga mampu berkiprah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

“Kami sangat berkepentingan untuk memacu serta memotivasi para generasi muda agar mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Diklat ini sekaligus memberikan bekal bagi mahasiswa tetang pentingnya dasar-dasar kewirausahaan,” ujar Riyan Wardhana.

Diklat kewirausahaan yang digagas Hipmi Kaltim bersama junior chamber internasional (JCI) Kaltim diikuti 160 mahasiswa dengan menghadirkan nara sumber Yogesh Chandak dari JCI India.(yans/hmsprov)

 

//Foto: Staf Ahli Gubernur Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Dr H Sigit Muryono bersama jajaran HIPMI pada pembukaan Diklat Wirausaha. (johan/humasprov kaltim).

 

Berita Terkait