Kalimantan Timur
Wirausaha Produktif Efektif Entaskan Kemiskinan

Strategi pembangunan daerah dalam rangka penguatan ekonomi rakyat yang gencar  dilakukan Pemprov Kaltim lima tahun terakhir ini adalah membangkitkan semangat masyarakat untuk berwirausaha. Program ini digulirkan karena Gubernur Awang Faroek Ishak sangat menyadari bahwa pengembangan sektor usaha informal ini sangat tepat untuk menekan angka pengangguran dan  kemiskinan.
 “Pelatihan wirausaha baru produktif yang kami lakukan adalah bukti nyata keseriusan  Pemprov Kaltim untuk mendorong masyarakat bekerja dan berpenghasilan secara tetap. Cara ini tentu akan berdampak langsung pada upaya menekan jumlah penganggur dan sekaligus mengentaskan masyarakat dari kemiskinan,” kata Kepala UPTD Pengembangan Produktivitas Daerah (PPD) saat mewakili Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim, Ichwansyah, menutup Pelatihan Wirausaha Baru Produktif Angkatan VII dan VIII di Desa Sido Mulyo, Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara, Jumat (6/9).
Pelatihan yang diberikan dalam bentuk materi, diskusi dan praktek tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat yang mengikuti pelatihan ini sebagai dasar sebelum merintis usaha sesuai bidang usaha yang diinginkan.                
Setelah mendapatkan pelatihan selama 6 hari, para peserta pelatihan akan terus berada dalam pembinaan UPTD PPD yang telah membentuk dan menugaskan Tenaga Kader Pendamping Produktivitas dan Kewirausahaan, yang akan bertugas mendampingi rintisan usaha mereka. Para kader pendamping tersebut akan menjadi pengarah, Pembina dan sekaligus konsultan bagi para wirausahawan baru yang akan memulai usaha.
 “Sekalipun masyarakat telah mendapatkan sejumlah pengetahuan tentang manajemen, produktifitas dan teknis wirausaha yang diinginkan, kami tidak mau melepas mereka begitu saja. Kita akan tetap membantu hingga masyarakat benar-benar mantap dan mapan menjalankan usaha mereka. Setiap kendala harus dihadapi dan dicarikan solusi terbaiknya,” imbuhnya.
Hetty menjelaskan, seorang wirausaha secara otomatis akan berperan bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Secara internal, seorang wirausaha akan berperan untuk mengurangi tingkat ketergantungan terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya.  Secara eksternal, seorang wirausaha selanjutnya akan memberikan dampak yang baik untuk menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat lainya. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran akan berkurang. Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian.  
“Jangan lupa, berkembangnya wirausaha juga akan berpengaruh terhadap  menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh tingginya pengangguran,” sambungnya.
Pelatihan wirausaha produktif yang diajarkan diantaranya mengajarkan masyarakat untuk cerdas memanfaatkan potensi lokal yang tersedia di sekitar mereka. Di Desa Sido Mulyo, masyarakat diarahkan untuk memanfaatkan potensi perikanan yang tersebar di desa tersebut. Misalnya membuat produk-produk olahan dari hasil perikanan yang bernilai tambah, seperti keripik ikan dan lain sebagainya. Pelatihan Wirausaha Baru Produktif juga dilakukan untuk warga Loa Janan Ilir, Samarinda dan Loa Janan Ulu, Kutai Kartanegara, pada waktu yang hampir bersamaan.  (sul/hmsprov)

//Foto: ANTI MENGANGGUR. Para Sarjana dilatih berwirausaha. (dok/humasprov kaltim).


 

Berita Terkait
Government Public Relation