Diperlukan Perubahan Mindset Masyarakat
SAMARINDA – Guna mewujudkan program diversifikasi (penganekaragaman konsumsi) pangan, maka perlu diupayakan perubahan pola pikir (mindset) masyarakat. Sebab, selama ini tingkat konsumsi masyarakat masih bergantung pada komoditi impor.
“Tingkat pemahaman masyarakat untuk penganekaragaman konsumsi pangan masih redah. Sementara ketergantungan terhadap komoditi pangan impor tinggi seperti beras dan terigu,” kata Kepala Badan Ketahahan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kaltim H Fuad Asadin.
Bahkan, kebutuhan akan beras maupun tepung dari tahun ke tahun semakin meningkat yang diperkirakan akan terus membebani pembiayaan Negara. Karena, kegiatan pertanian masyarakat dalam tahun ke tahun menunjukkan penurunan.
Kondisi ini diperparah lagi semakin banyaknya kawasan atau lahan pertanian yang telah beralih fungsi dan dipergunakan untuk kegiatan lainnya, baik untuk pemukiman maupun kegiatan usaha lainnya.
Diakuinya, pangan berupa beras maupun terigu selain mudah proses pengolahan hingga penyajiannya juga dapat diolah berbagai penganan atau masakan. Namun, kondisi ini menjadikan pemerintah harus mendatangkan kedua komoditi itu dari Negara lain.
Padahal lanjutnya, komoditi pangan lokal banyak yang dapat menggantikan pangan impor seperti beras dan terigu. Misalnya, umbi-umbian maupun sayuran serta buah-buahan yang memiliki kandungan gizi, protein serta karbohidrat yang tinggi.
Menurut dia, pemerintah saat ini telah berupaya memotivasi para petani untuk mengembangkan tanaman pangan khususnya komoditi lokal. Sehingga, masyarakat sudah dapat berdaptasi selera makannya dengan pangan lokal itu.
Selain itu, pangan lokal juga dapat diolah untuk berbagai menu masakan walaupun melalui proses yang agak lama jika dibandingkan beras dan tepung terigu. Misalnya, Ubi kayu atau Singkong dapat diolah berbagai menu masakan namun melalui proses panjang.
“Diversifikasi atau penganekaragaman konsumsi pangan ini bukan upaya pemerintah untuk menghapuskan konsumsi pangan masyarakat terhadap beras maupun tepung terigu. Namun, upaya untuk mengurangi ketergantungan konsumsi pangan masyarakat terhadap pangan-pangan impor melalui perubahan pola pikir dengan mengolah pangan lokal,” ungkap Fuad Asadin.(yans/hmsprov)
12 September 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
27 November 2018 Jam 19:00:31
Pertanian dan Ketahanan Pangan
16 Juli 2019 Jam 22:31:06
Pertanian dan Ketahanan Pangan
29 September 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
27 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
15 Februari 2019 Jam 17:50:11
Pertanian dan Ketahanan Pangan
02 April 2023 Jam 17:47:35
Agama
02 April 2023 Jam 17:46:42
Wakil Gubernur Kaltim
02 April 2023 Jam 17:41:01
Ibu Kota Negara
01 April 2023 Jam 22:25:35
Gubernur Kaltim
01 April 2023 Jam 14:30:08
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
10 September 2015 Jam 00:00:00
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
21 Maret 2016 Jam 00:00:00
Kependudukan dan Catatan Sipil
23 Maret 2022 Jam 20:37:24
Rapat Koordinasi Pemerintah
14 November 2017 Jam 10:16:04
Kesehatan
21 Mei 2014 Jam 00:00:00
Kewirausahaan