Kalimantan Timur
Wujudkan Pemasyarakatan Inovatif Bersih dan Bermartabat

Peringatan HUT Pemasyarakatan ke-50

SAMARINDA–Jajaran pemasyarakatan di Kaltim mengikuti upacara peringatan hari ulang tahun (HUT) Pemasyarakatan ke-50 di lapangan parkir Lapas Kelas III Narkotika Samarida, Minggu (27/4) pagi. HUT Pemasyarakatan kali ini mengangkat tema “Dengan Tahun Emas Kita Wujudkan Pemasyarakatan yang inovatif, bersih dan bermartabat,”

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) dalam sambutan yang disampaikan Wakil Gubernur Kaltim HM Mukmin Faisyal mengatakan sistem pemasyarakatan merupakan perlakuan terhadap narapidana yang lahir tepat setengah abad lalu. Rentang waktu yang lama tersebut menjadikan pemasyarakatan semakin kuat, tegar, bersih demi mengangkat harkat dan martabat lembaga tersebut.

“Demi mewujudkan birokrasi pemasyarakatan yang inovatif, bersih dan bermartabat dibutuhkan peningkatan baik kinerja maupun pelayanan prima. Untuk itu, kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) petugas pemasyarakatan juga ikut menentukan kinerja dan pelayanan yang diberikan,” kata Mukmin yang bertindak selaku Inspektur Upacara.

Dijelaskan, 2014 merupakan tahun yang berat bagi pemasyarakatan. Setidaknya ada empat tantangan yang harus dihadapi, antara lain tidak tersedianya biaya kesehatan bagi narapidana yang sakit dan minimnya biaya makan bagi warga binaan.

Selanjutnya, biaya pembinaan yang terpangkas hingga lebih dari 50 persen membuat pemasyarakatan melakukan inovasi kegiatan pembinaan bagi warga binaan, yang ditandai dengan Cetak Biru Kegiatan Kerja Narapidana. Tantangan terakhir adalah semakin tingginya tingkat over kapasitas di Lapas dan Rutan yang tidak disertai dengan penambahan jumlah SDM merupakan tantangan tersendiri bagi pemasyarakatan.

“Kompleksnya permasalahan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia pada umumnya over kapasitas, sehingga perlu pembenahan dan perbaikan ke arah terciptanya suasana yang kondusif dalam Lapas maupun Rutan (rumah tahanan),” jelasnya.

Melihat kondisi saat ini, lanjut dia dibutuhkan banyak faktor pendukung untuk peningkatan kompetensi dan sistem kaderisasi petugas Lapas. Diantaranya perbaikan manajemen SDM yang sudah dimulai sejak perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan sistem pembinaan petugas Lapas serta sistem yang jelas terkait promosi jabatan.

“Juga diperlukan perbaikan sarana dan prasarana dengan dukungan anggaran untuk melakukan semua perbaikan di Lapas dan Rutan. Persoalan tersebut membutuhkan upaya serius dan langkah aksi yang tepat juga optimisme yang tinggi dalam penyelesaian permasalahan lembaga tersebut” pungkasnya. 

Pada kesempatan itu, jajaran pemasyarakatan Kaltim melakukan deklarasi stop pungutan liar (Pungli), yang selanjutnya dilakukan penyematan secara simbolis pin “Stop Pungli” sekaligus penyerahan penghargaan prestasi kerja oleh Wagub Mukmin Faisyal kepada petugas Lapas Kaltim.  

Selain itu, juga dilakukan penandatangan naskah kesepakatan bersama antara Polresta Samarinda dengan Lapas Kelas III Narkotika Samarinda terkait pemberantasan peredaran Narkoba di wilayah Samarinda dan Lapas Kelas III Narkotika.

Wagub bersama Kepala Kanwil Kemenkumham Kaltim Leo Detri, Kapolresta Samarinda Kombes Pol A Wisnu Sutirta dan jajaran pemasyarakatan Kaltim melakukan pembakaran barang hasil penggeledahan di seluruh UPT Pemasyarakatan Kaltim, berupa handphone (HP), charger HP, terminal rakitan dan lainnya. (her/es/hmsprov)

////FOTO : Wakil Gubernur Kaltim HM Mukmin Faisyal menyematkan secara simbolis pin “Stop Pungli” dan penyerahan penghargaan prestasi kerja kepada petugas Pemasyarakatan.(heru/humasprov)

 

 

Berita Terkait
Government Public Relation