Yang Berkeadilan dan Berkelanjutan
SAMARINDA - Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengatakan pembangunan Kaltim kedepan harus terus ditingkatkan. Terutama pembanguunan di bidang infrastruktur, pertanian dalam arti luas, pariwisata dan industri manufaktur.
Hal itu, menurut dia, tidak terlepas dari upaya Pemprov dalam mengubah struktur perekonomian Kaltim yang selama ini bergantung pada sektor migas dan batu bara yang merupakan sumber daya alam tak terbarukan, menuju perekonomian berbasis sumber daya alam terbarukan (pertanian dalam arti luas, pariwisata dan industri manufaktur).
"Tahap demi tahap pembangunan dalam mewujudkan Kaltim Bangkit 2013 terlaksana dengan baik. Pada fase tersebut kita telah meletakkan pondasi dasar pembangunan ekonomi berbasis SDA terbarukan. Selanjutnya mari kita bersama-sama mewujudkan pertumbuhan ekonomi hijau yang berkeadilan dan berkelanjutan," ujar Awang Faroek, Selasa (15/10).
Diketahui, pada pelaksanaan Kaltim Summit II 2013 beberapa waktu lalu di Balikpapan, Pemprov Kaltim telah menetapkan visi pembangunan Kaltim ke depan yang berperspektif jangka panjang.
Yakni melalui Strategi Kebijakan Transformasi Ekonomi Pasca Migas dan Batu Bara dengan Visi Kaltim Maju 2030 dalam rangka mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Hijau yang Berkeadilan dan Berkelanjutan (Green Economy With Equity).
"Rumusan strategi dan tahapan pembangunan jangka panjang tersebut akan dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2014 - 2018," jelasnya.
Awang Faroek menegaskan bahwa tidak bisa dipungkiri, perekonomian Kaltim tidak selamanya bertumpu pada minyak dan gas bumi serta batu bara, karena merupakan SDA tak terbarukan dan suatu saat akan habis, yang dampaknya akan sangat besar pada penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi, pengangguran dan kemiskinan.
"Sudah saatnya kita bergerak melakukan pengembangan sektor ekonomi unggulan berbasis SDA terbarukan dan pengelolaan SDA tak terbarukan akan lebih difokuskan pada produk hilirnya yang yang memiliki daya saing dan bernilai ekonomi tinggi," tegasnya.
Untuk itu, Pemprov fokus ada pembangunan dan pengembangan kawasan industri terintegrasi yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Kaltim. Dengan tujuan, selain menggerakkan perekonomian daerah, juga menambah nilai ekonomis dari produk-produk yang selama ini di ekspor berupa bahan mentah.
"Termasuk didalamnya pengembangan kawasan industri pariwisata di Berau dan kawasan industri pertanian di Paser dan PPU. SDA terbarukan akan menjadi sektor unggulan dan menjadi tumpuan perekonomian Kaltim kedepan, jadi tidak lagi bergantung pada migas dan batu bara," pungkasnya. (her/hmsprov).
//Foto: Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak (kiri) memaparkan tentang Pertumbuhan Ekonomi Hijau yang Berkeadilan dan Berkelanjutan menjelang digelarnya Kaltim Summit II di TVRI Kaltim. (dok/humasprov kaltim).
17 Maret 2023 Jam 10:24:44
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
22 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
22 Agustus 2016 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
31 Maret 2019 Jam 22:22:02
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
30 Juni 2014 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
29 Juni 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
22 September 2023 Jam 17:03:23
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 17:01:11
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:56:55
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:53:17
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:49:24
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
26 Agustus 2018 Jam 18:12:55
Kelautan dan Perikanan
06 Februari 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan
29 November 2019 Jam 23:52:04
Korpri
06 September 2019 Jam 20:10:57
Kehutanan
13 Februari 2018 Jam 21:14:48
Pembangunan