Gubernur Harapkan Kontribusi Pengusaha Kaltim
SAMARINDA–Pemprov Kaltim sangat serius dalam membangun sektor pertanian dalam arti luas. Salah satu yang sedang digalakkan hingga lima tahun kedepan adalah program penanaman 1 miliar pohon singkong, yang tersebar di seluruh kabupaten/kota Kaltim. Untuk mewujudkan hal itu diperlukan dukungan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pengusaha lokal Kaltim.
Demikian dikatakan Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak pada buka puasa bersama dan pengukuhan pengurus Forum Pengusaha Kaltim (FPK) di Hotel Bumi Senyiur, Kamis (18/7) malam.
“Pengusaha-pengusaha Kaltim melalui forum pengusaha ini harus bisa bersinergi dengan program pemerintah daerah. Peluang pengembangan singkong di Kaltim sangat prospektif. Apalagi Kaltim dengan potensi lahan yang luas dan iklim cuaca yang cukup baik, bukan tidak mungkin Kaltim bisa menjadi sentra pengembangan singkong nasional,” kata Awang Faroek.
Menurut dia, potensi yang ada tersebut harus bisa dibaca dan dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pengusaha Kaltim. Memang peluang usaha di sektor pertambangan batu bara lebih menjanjikan, namun seperti diketahui, pemerintah pusat sudah membatasi ekspor batu bara mentah dan Kaltim pun sedang bersiap dengan penyiapan kawasan industri untuk pengolahan produk turunan batu bara.
Untuk itu, lanjut dia, pengembangan singkong gajah (manihot esculenta) yang bernilai ekonomi tinggi dengan segala produk turunannya menjadi salah satu prioritas program pemerintah. Karena, selain merupakan program pro rakyat, ini juga merupakan bagian dari program ketahanan dan kemandirian pangan, serta energi alternatif.
“Pengusaha Kaltim yang ingin membuka usaha singkong gajah dapat melibatkan masyarakat setempat untuk menanam singkong. Dengan begitu juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Tidak hanya itu, ujar dia, produk turunan singkong gajah yakni mocaf (modified cassava flour) saat ini menjadi primadona untuk dijadikan bahan baku aneka jenis makanan, seperti kue, roti, mie dan bakso. Karena mocaf, memiliki rasa dan karakteristik yang sama dengan tepung terigu, namun harganya lebih murah.
“Ini peluang. Membangun pabrik pengolahan mocaf bisa menjadi salah satu pilihan bagi pengusaha Kaltim untuk pengembangan usaha. Sekali lagi ini peluang yang harus dimanfaatkan oleh pengusaha Kaltim, yang bersinergi dengan program pemerintah,” ujarnya. (her/sul/hmsprov)
//Foto: Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak saat mengukuhkan pengurus Forum Pengusaha Kaltim (FPK). (syaiful/humasprov kaltim).
21 Maret 2019 Jam 11:07:51
Perkebunan
19 April 2013 Jam 00:00:00
Perkebunan
21 Desember 2021 Jam 12:17:25
Perkebunan
07 Maret 2015 Jam 00:00:00
Perkebunan
09 Desember 2019 Jam 08:50:50
Perkebunan
14 Maret 2018 Jam 20:02:31
Perkebunan
07 Juni 2023 Jam 22:28:17
Kegiatan Pemerintah
07 Juni 2023 Jam 22:21:42
Gubernur Kaltim
07 Juni 2023 Jam 18:07:32
Wakil Gubernur Kaltim
06 Juni 2023 Jam 20:22:45
Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
16 November 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
01 Februari 2018 Jam 19:11:29
Pertanian dan Ketahanan Pangan
13 Juni 2019 Jam 20:52:43
Penanggulangan Bencana
13 Juli 2022 Jam 21:48:27
Insfrakstuktur
23 Agustus 2021 Jam 20:27:54
Kegiatan Pemerintah