Kalimantan Timur
Wujudkan Swasembada Pangan Kaltim 2018, Infrastruktur Pertanian Terus Dibenahi

Hamparan padi di Kaltim yang potensial untuk terus ditingkatkan produksinya. Nampak Gubernur Awang Faroek Ishak dan Wagub Mukmin Faisyal (alm) saat melakukan peninjauan ke lahan pertanian, beberapa tahun lalu. (DOK/HUMASPROV)

 

SAMARINDA - Pemprov Kaltim terus mengupayakan pemenuhan dan pembenahan infrastruktur pertanian Kaltim. Hal  ini merupakan komitmen untuk  mendukung  terealisasinya swasembada pangan 2018. "Sudah menjadi komitmen kita untuk terus melengkapi infrastruktur  pertanian. Sebagai contoh, pembuatan irigasi dan pemberian bantuan pompanisasi, bantuan hand tracktor serta peralatan pertanian lainnya. Termasuk bantuan bibit unggul serta pupuk,"  kata Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak, akhir tahun tadi. 

 

Dikatakan, program pembangunan sektor pertanian  dilaksanakan karena kondisi produksi petani Kaltim masih belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. Oleh karena itu kedepan diharapkan Kaltim sudah bisa swasembada beras dan tidak bergantung lagi dengan daerah lainnya. "Kita berharap dengan pembenhan infrastruktur pertanian  dapat meningkatkan produksi petani mewujudkan sembada beras  dan pangan di Kaltim," kata Awang Faroek.

 

Sebagai penunjang, gubernur juga berharap tidak boleh ada lahan pertanian berkuarang, sebaliknya harus bertambah. Kondisi saat ini banyak lahan pertanian berkurang karena dikonversi atau beralih fungsi menjadi lahan batubara dan sektor usaha lainnya. "Pemenuhan dan pembenahan  infrastruktur pertanian dilakukan sebagai upaya meningkatkan produksi pertanian. Serta upaya kita dalam  mewujudkan swasembada pangan. Termasuk telah melakukan kerjasama dengan TNI hingga babinsa (bintara pembina desa)," bebernya.

 

Selain itu, ditargetkan lahan potensial tersebut bisa panen dua hingga tiga kali setahun. Sebagai contoh, lahan pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU)  maupun daerah lainnya yang memang memiliki potensi  pertanian. Jika ditingkatkan masa tanamnya menjadi  dua kali panen, maka diyakini kebutuhan konsumsi masyarakat Kaltim akan terpenuhi. "Jika seluruh lahan potensial di Kaltim dikembangkan secara optimal dan areal lahannya terus bertambah, kita optimis Kaltim  mampu swasembada beras, bahkan  bisa menjadi lumbung padi nasional," yakin Awang. (mar/sul/ri/humasprov)

Berita Terkait
Government Public Relation