Didukung Iklim Pengembangan Ekonomi Kompetitif di Kaltim
SAMARINDA–Transformasi ekonomi berbasis sumber daya alam (SDA) tak terbarukan menjadi ekonomi berbasis SDA terbarukan merupakan tantangan utama yang perlu disiapkan oleh Pemprov Kaltim dalam kepentingan pembangunan jangka menengah dan panjang.
Pelaksana Tugas Sekprov Kaltim Dr H Rusmadi MS mengungkapkan dalam upaya mewujudkan transformasi ekonomi di Kaltim salah satunya membutuhkan iklim pengembangan ekonomi yang kondusif sebagai prasyarat utama.
“Kaltim telah memiliki dasar iklim pengembangan ekonomi yang kompetitif. Hal itu berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh Lee Kuan Yew Public Policy School, Asia Competitiveness Institute 2012, menunjukkan bahwa iklim bisnis di Kaltim sudah cukup kompetitif dan menempati peringkat ketiga nasional dibawah DKI Jakarta dan Jawa Timur,” ungkap Rusmadi akhir pekan lalu.
Dijelaskan, untuk kategori lainnya seperti stabilitas makro ekonomi sebagai prasyarat dasar pembangunan ekonomi berkelanjutan Kaltim mampu menempati urutan keempat terbaik secara nasional. Sementara kinerja bisnis, finansial dan man power menempati urutan kedua secara nasional.
“Walaupun hasil ini perlu dianalisis lebih dalam lagi, namun indikator yang digunakan minimal memberikan gambaran awal terkait iklim pembangunan di wilayah Kaltim,” jelasnya.
Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut, lanjut dia, peluang transformasi ekonomi wilayah Kaltim menuju struktur ekonomi yang berkelanjutan dapat terjawab. Wilayah Kaltim memilki faktor-faktor yang dapat mendukung proses transformasi ekonomi tersebut.
Selain itu, menurut Rusmadi, perlu melakukan analisa terhadap neraca SDA yang dimiliki Kaltim untuk semua sektor ekonomi yang ada. Selanjutnya, analisis struktur keterkaitan antar sektor, analisis struktur permintaan akhir sektor ekonomi di Kaltim, serta analisis faktor-faktor pendukung dan iklim pembangunan menjadi langkah awal yang perlu dilakukan.
“Kesiapan sumber daya manusia yang didukung leadership dan political will serta infrastruktur yang memadai merupakan kunci sukses proses transformasi ekonomi pembangunan Kaltim ke depan yang berkelanjutan,” katanya.
Ditambahkan, sektor pertanian dalam arti luas, pariwisata dan industri manufaktur merupakan potensi yang harus dioptimalkan Pemprov kedepan. Mengingat ketiganya merupakan SDA terbarukan yang dipersiapkan menggantikan sektor migas dan batu bara yang saat ini mendominasi perekonomian Kaltim.
“Peletakan dasar-dasar fundamental telah kita lakukan pada RPJMD 2009-2013. Untuk periode selanjutnya (2013-2015) akan dilakukan persiapan guna mengimplementasikan program pembangunan berkelanjutan pada periode 2015-2020, seperti pembatasan produksi batubara, peningkatan industri migas, pengembangan industri turunan sawit, pengembangan tanaman pangan beserta industrinya, peningkatan sektor jasa dan perdagangan,” urainya. (her/hmsprov)
//Foto: Rusmadi
14 Desember 2018 Jam 20:24:43
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
22 Februari 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
22 Juli 2019 Jam 21:59:44
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
04 Februari 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
20 November 2019 Jam 09:59:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
26 Januari 2023 Jam 13:48:45
Wakil Gubernur Kaltim
26 Januari 2023 Jam 10:37:15
Gubernur Kaltim
26 Januari 2023 Jam 10:33:16
Wakil Gubernur Kaltim
26 Januari 2023 Jam 10:28:26
Informasi dan Komunikasi
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
11 Oktober 2019 Jam 08:03:18
Kebudayaan dan Pariwisata
15 April 2019 Jam 07:46:10
Pemerintahan
02 September 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
25 Maret 2016 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
10 Februari 2020 Jam 21:34:02
Pemerintahan