SAMARINDA–Dalam rangka menciptakan keamanan dan ketertiban di seluruh wilayah Kaltim, perlu dilakukan antisipasi secara dini berbagai permasalahan dan gejolak sosial yang berpotensi menjadi konflik sosial. Terlebih pada kondisi saat ini, Kaltim dengan 10 kabupaten/kota memiliki berbagai macam etnis yang hidup membaur di lingkungan masyarakat.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim Yudha Pranoto mengatakan, selama ini Kaltim sangat kondusif. Namun, setiap pihak harus terus mewaspadai setiap permasalahan sosial yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan dalam warga besar masyarakat Kaltim.
"Setiap permasalahan sosial yang ada jangan disikapi dengan menonjolkan derajat dan kehebatan suatu suku dan agama dengan suku dan agama lainnya, tetapi hiduplah secara harmonis, rukun, penuh toleransi, gotong-royong dan saling menghormati," kata Yudha Pranoto usai membuka Rapat Koordinasi Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Provisi dan Kabupaten/Kota, yang berlangsung di ruang Bina Bangsa Badan Kesbangpol Kaltim, Rabu (14/9).
Yudha menjelaskan salah satu isu strategis yang dihadapi Kaltim dalam pelaksanaan pembangunan adalah pertambahan penduduk yang cukup tinggi. Pertambahan penduduk itu bukan hanya disebabkan oleh kelahiran, melainkan tingginya migrasi dari provinsi luar Kaltim.
Karena itu, ujar dia, masalah kependudukan di Kaltim tergolong cukup berat. Kaltim merupakan magnet bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, khususnya di kawasan Indonesia Tengah dan Timur. Sehingga migrasi penduduk dari provinsi lain di Indonesia tidak terhindarkan. Tujuannya adalah untuk mencari usaha dan lowongan perkerjaan.
"Namun, tidak semua pendatang tertampung dalam lapangan pekerjaan dan usaha, karena ketidaksesuaian keahlian (skill) yang diperlukan, sehingga banyak yang menjadi pengangguran dan menimbulkan masalah sosial," ujarnya.
Pada dasarnya, sebut dia, Pemprov Kaltim tidak bisa menghalangi orang datang ke Kaltim, untuk hidup dan berusaha. Akan tetapi, khusus bagi warga pendatang yang bermukim di Kaltim agar senantiasa memperkuat tali silaturrahmi dengan sesama warga lainnya, serta selalu memegang teguh semboyan "di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung."
"Mari kita hidup saling berdampingan. Bekerja, berkarya dan bersama-sama membangun Kaltim dengan meningkatkan persatuan dan kesatuan serta mewaspadai hal-hal yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di dalam masyarakat," pesan Yudha. (mar/sul/humasprov)
22 November 2016 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
17 Juni 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
08 Mei 2018 Jam 23:44:27
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
10 November 2015 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
09 Oktober 2020 Jam 00:21:01
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
27 Juni 2019 Jam 22:10:22
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
29 Mei 2023 Jam 19:18:24
Wakil Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 19:15:40
Wakil Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 14:31:31
Wakil Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 10:05:26
Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 09:57:29
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
24 November 2014 Jam 00:00:00
Pendidikan
12 Mei 2019 Jam 22:13:50
Kolom Minggu
31 Mei 2014 Jam 00:00:00
Agama
04 September 2013 Jam 00:00:00
Perhubungan
27 Januari 2017 Jam 00:00:00
Kehutanan