Diskominfo Kaltim Gandeng Polda dan Mafindo, Sosialisasi Anti Hoaks dan Konten Pornografi bagi Pelajar

Balikpapan – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Timur menggelar kegiatan Sosialisasi Anti Hoaks dan Konten Pornografi di Media Sosial Bagi Pelajar, di SMA Negeri 5 Balikpapan, Kamis (18/9/2025)

Kegiatan yang dihadiri ratusan pelajar ini menjadi momentum penting dalam upaya membentengi generasi muda dari bahaya informasi palsu dan konten negatif di dunia digital.

Mewakili Kepala Diskominfo Kaltim, Kabid Informasi Komunikasi Publik dan Kehumasan, Irene Yuriantini, menekankan pentingnya literasi digital bagi remaja. Melalui kegiatan ini, Diskominfo Kaltim berharap pelajar mampu menjadi garda terdepan dalam membangun budaya digital yang sehat, aman, dan produktif di Kalimantan Timur.

Img 9931

“Kita ingin pelajar lebih bijak menggunakan media sosial, mampu memilah informasi sebelum membagikannya, serta menjauhi konten pornografi yang dapat merusak moral dan masa depan mereka. Media sosial seharusnya dimanfaatkan untuk menyebarkan kreativitas, prestasi, dan kebaikan. ” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia yang diwakili Pranata Humas Ahli Muda Diskominfo Kaltim, Arminiwati, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kolaborasi pemerintah daerah bersama pemangku kepentingan untuk membangun ruang publik yang sehat dan kondusif.

Img 9934

“Sasaran utama kegiatan adalah kalangan remaja agar mereka dapat menentukan sikap secara mandiri tanpa terkontaminasi informasi hoaks, sekaligus menjadi agen penyebar informasi yang benar di tengah masyarakat,” ungkapnya

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Kasubbid Multimedia Bidhumas Polda Kaltim, AKBP Qori Kurniawati, S.E., serta relawan Mafindo, Johantan Alfando, M.I.Kom. Keduanya memberikan materi terkait bahaya hoaks dan dampak negatif konten pornografi, disertai contoh nyata kasus yang sempat viral di media sosial.

Img 9942

Tidak hanya sesi pemaparan, acara juga berlangsung interaktif. Para pelajar antusias mengajukan berbagai pertanyaan seputar berita-berita hoaks yang sering muncul belakangan ini, mulai dari isu kesehatan, politik, hingga informasi palsu yang beredar di grup pertemanan mereka.

Diskusi hangat ini memperlihatkan tingginya rasa ingin tahu generasi muda sekaligus kesadaran mereka untuk tidak mudah percaya sebelum melakukan verifikasi. Antusiasme peserta menjadi bukti bahwa sosialisasi semacam ini sangat relevan dan dibutuhkan.

Img 9943

Dari sesi diskusi, pelajar tidak hanya mendapatkan wawasan baru, tetapi juga keterampilan praktis untuk mengenali tanda-tanda hoaks, melaporkan konten negatif, serta memanfaatkan media sosial secara positif. (cht/pt)

 

Foto: Pito