DPKH Kaltim Dorong Kurban Berkualitas Lewat Bantuan Alat dan Edukasi Masjid

Samarinda- Menyambut Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Kalimantan Timur terus mendorong peningkatan kualitas penyembelihan hewan kurban.

Upaya ini diwujudkan melalui pemberian bantuan tidak hanya memberikan bantuan peralatan kurban, DPKH juga terjun langsung ke masjid-masjid untuk mengedukasi panitia kurban tentang teknik penyembelihan yang baik dan sesuai syariat.

Tahun ini, sejumlah masjid di Samarinda, Paser dan Bontang mendapat bantuan peralatan kurban dari DPKH. Paket bantuan meliputi pisau khusus untuk proses sembelih, alat untuk menguliti dan mencacah daging, hingga mesin pencacah dan peremuk bagi masjid yang pernah mengajukan permohonan tahun sebelumnya.

082ecedc 1a4c 4a0a 9a54 D2a4a639faec

“Bantuan ini tidak sekadar alat. Kami ingin memastikan proses penyembelihan dilakukan dengan benar, higienis, dan memperhatikan kesejahteraan hewan,” ujar Kepala DPKH Kaltim, Fahmi Himawan, pada podcast Ngobrol Pintar dan Inspiratif garapan Diskominfo Kaltim, Kamis (29/5/2025)

Dikatakannya lebih lanjut, dalam kunjungan ke masjid, tim dari DPKH juga memberikan pembekalan kepada para panitia kurban, mulai dari cara memperlakukan hewan sebelum disembelih, pemisahan antara area penyembelihan dan pencacahan, hingga pentingnya menjaga kebersihan selama proses berlangsung.

“Hewan yang stres sebelum disembelih dapat menghasilkan daging berkualitas buruk. Oleh karena itu, masjid-masjid diimbau untuk menempatkan hewan kurban di tempat teduh, tidak diikat terlalu kencang, serta dijauhkan dari lokasi penyembelihan agar tidak melihat proses tersebut,” paparnya.

Img 5429

Tahun ini, DPKH juga mendorong koneksi antara masjid dan peternak lokal, khususnya Perusahaan Daerah Kalimantan Timur (PDKT), untuk menciptakan ekosistem kurban yang saling mendukung. Diharapkan, ke depan masjid penerima bantuan bisa bekerja sama langsung dengan penyedia hewan lokal sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi.

“Kita ingin ekosistemnya berjalan. Bantuan tidak hanya berhenti di alat, tapi juga mendukung peternak dan kelompok tani,” jelas Fahmi.

Menariknya, pola sosialisasi yang biasanya digelar di hotel atau aula besar kini dialihkan langsung ke lapangan. Ini dinilai lebih efektif dan hemat anggaran. Selain itu, pada tahun sebelumnya DPKH juga telah memberikan alat pelindung diri (APD) lengkap untuk para juru sembelih halal (juleha), sebagai bentuk komitmen menjaga standar keamanan dan syariat dalam proses kurban.

Img 5430

Fahmi menegaskan, semua upaya ini dilakukan demi menghadirkan proses penyembelihan hewan kurban yang tidak hanya sah menurut agama, tetapi juga aman dan berkualitas tinggi untuk masyarakat Kalimantan Timur. (cht/pt)