Samarinda – Hari Ulang Tahun (HUT) Praja Muda Karana (Pramuka) yang diperingati tiap 14 Agustus, menjadi momentum untuk terus mempertahankan eksistensi gerakan kepanduan di tanah air.
Sejak diresmikan oleh Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 238 Tahun 1961, usia Gerakan Pramuka kini telah memasuki 63 tahun. Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Kalimantan Timur (Kaltim) punya harapan khusus pada dirgahayu tahun ini.
Ketua Komisi Satuan Karya dan Satuan Komunitas (Saka/Sako) Kwarda Kaltim, H.M Aswin mengatakan, pihaknya berharap Pramuka dapat kembali menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah.
Hal itu ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam talkshow Publika TVRI Kalimantan Timur Edisi Spesial HUT Pramuka dengan tema; Pramuka Berjiwa Pancasila Menjaga NKRI.
"Pramuka ini bukan sekadar tepuk-tepuk tangan, tali-temali, atau baris-berbaris. Tapi Pramuka ini pendidikan karakter bagi pelajar dan generasi muda. Jadi saya harap, Pramuka bisa kembali wajid di sekolah. Bukan hanya sebagai ekstrakurikuler pilihan," kata H.M Aswin dalam talkshow Publika TVRI Kalimantan Timur, Rabu (14/8/2024).
Untuk diketahui, pendidikan kepramukaan merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib dalam Kurikulum 2013. Kemudian, lewat Peraturan Menteri (Permen) Nomor 12 Tahun 2024, Kemendikbudristek mencabut kewajiban pendidikan pramuka di sekolah. Dan menempatkannya sebagai ekstrakurikuler pilihan.
"Dalam pendidikan itu, tidak bisa demokratis liberal. Harus dipaksa dulu agar terbiasa. Kalau dibebaskan, bisa saja anak-anak lebih memilih game online dari pada Pramuka. Tidak ada lagi nanti pendidikan karakter. Itu yang harus kita antisipasi," tegas Aswin.
Senada, Wakil Ketua Bidang Humas dan Informatika Kwarda Kaltim, Muhammad Faisal menyebut, ketiadaan Pramuka sebagai eskul wajib di sekolah membuat masyarakat kurang mengenal makna kehadiran gerakan kepanduan ini. Padahal, banyak nilai-nilai kehidupan dan pendidikan karakter yang diajarkan dalam setiap kegiatan Pramuka.
"Kalau dulu kan Pramuka ini wajib. Setiap Sabtu kita diwajibkan memakai seragam Pramuka. Sekarang tidak. Gugus Depan Pramuka juga tidak di semua sekolah ada. Akhirnya masyarakat kurang mengenal dan tidak cinta dengan Pramuka. Ini jadi PR besar juga bagi kami di kehumasan untuk mengekspos segala hal tentang Pramuka sebagai bentuk edukasi," terang Faisal.
Talkshow Publika Edisi Spesial HUT Pramuka yang dipandu oleh Said Husein itu, juga menghadirkan Wakil Ketua Pramuka Kwarcab Kota Samarinda, Abdul Muis. Ia membagikan informasi beragam inovasi kegiatan Pramuka di Kota Tepian. Mulai dari tingkat Gugus Depan di sekolah hingga Kwartir Ranting (Kwarran) di tiap kecamatan. (KRV)