Samarinda – Kaltim Halal Festival (KalaFest) 2025 resmi ditutup pada Minggu (25/5) di halaman Masjid Islamic Center Samarinda. Penutupan dilakukan oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Sumber Daya Alam, Perekonomian Daerah, dan Kesejahteraan Rakyat, Arief Murdiyatno, yang mewakili Gubernur Kalimantan Timur.
Dalam sambutannya, Arief menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia dan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) atas kolaborasi dalam menyelenggarakan festival ini. Ia menekankan bahwa KalaFest bukan sekadar perayaan, melainkan bagian dari upaya membangun ekosistem halal yang kokoh dan berkelanjutan.
“Atas nama Pemerintah Provinsi, kami mengapresiasi kolaborasi luar biasa yang tercipta. KalaFest bukan sekadar event tahunan, melainkan bukti nyata semangat membangun ekonomi yang adil, moderat, dan penuh keberkahan,” tutur Arief.
Festival yang berlangsung selama tiga hari, 23–25 Mei, ini mengusung tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah dalam Memperkuat Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi Kalimantan Timur”. Dihadiri ribuan pengunjung dari berbagai kalangan: pelajar, pelaku UMKM, komunitas halal, hingga masyarakat umum yang antusias menyambut gelaran penuh inspirasi ini. Berbagai kegiatan digelar, termasuk pameran produk halal UMKM, seminar ekonomi syariah, tabligh akbar dan kompetisi kreatif yang melibatkan generasi muda.
Pemprov juga memberikan penghargaan kepada para pemenang lomba yang telah menunjukkan dedikasi dan kreativitas dalam mendukung industri halal. Arief berharap prestasi tersebut dapat menjadi motivasi untuk terus berkarya dan mendorong pertumbuhan sektor ekonomi syariah di Bumi Etam.
“Kala Fest adalah bagian dari ikhtiar membangun ekosistem halal yang kokoh dan berkelanjutan. Ini bukan akhir, tapi awal dari perjalanan panjang menuju Kaltim yang unggul secara ekonomi dan bermartabat secara spiritual,” tegas Arief.
Senada, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Budi Widihartanto, menyebut Kala Fest sebagai ruang strategis untuk menyatukan inisiatif pengembangan ekonomi syariah.
“Festival ini menjadi wadah kolaboratif antara masyarakat, pelaku industri, dan pemerintah dalam membangun ekosistem halal dari hulu ke hilir,” ujarnya.
KalaFest 2025 diharapkan menjadi momentum penting untuk menyatukan langkah berbagai pihak dalam menggerakkan ekonomi syariah di Kalimantan Timur. Melalui kolaborasi pemberdayaan, edukasi, dan penguatan pembiayaan, acara ini menjadi titik awal bagi pertumbuhan industri halal yang menyeluruh, mulai dari sektor kreatif dan inovatif seperti fashion dan makanan, hingga pengembangan jasa dan pariwisata syariah yang mampu bersaing di tingkat global.
Turut hadir saat acara penutupan antara lain Forkopimda, Kepala Diskominfo Kaltim, Kepala DPTPH Kaltim, Kepala Biro Ekonomi, Ketua Dekranasda Samarinda, Pimpinan Perbankan Syariah, serta para pemenang lomba-lomba yang dilaksanakan selama Kala Fest 2025. (cht/pt)
foto : Hamid