SAMARINDA – Festival Ekonomi Digital Terbesar di Kalimantan Timur, Kaltim Digifest 2025, resmi dibuka sebagai momentum strategis untuk mengakselerasi ekonomi digital di provinsi tersebut. Acara yang mengusung tema "Akselerasi Transformasi Digital Kalimantan Timur Menuju Generasi Emas" ini merupakan hasil kolaborasi antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Provinsi Kaltim, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Kaltimtara, serta berbagai pihak perbankan dan pemangku kepentingan lainnya.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Kalimantan Timur H Seno Aji dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia serta seluruh pihak yang aktif mendukung transformasi digitalKalimantan Timur.
Melalui penguatan ekosistem digital, Kaltimtidak hanya memperkuat daya saing daerah dan mendukung target pertumbuhan ekonomi 8%, tetapi juga memberikan kontribusi nyataterhadap visi pembangunan Indonesia dalam kerangka Astacitamenuju bangsa yang berdaya saing, maju, dan inklusif.
PencapaianIETPD 97,5% menunjukan keseriusan pemerintah dalam mendorong transparansi, efisiensi, dan optimalisasi pendapatanmelalui digitalisasi.
Sementara Kepala Perwakilan BI Kaltim, Budi Widihartanto, menyampaikan apresiasi mendalam kepada semua pihak yang telah berkontribusi, mulai dari pemerintah daerah, instansi vertikal, perbankan, asosiasi, industri, akademisi, hingga komunitas digital dan masyarakat.
"Sinergi yang kuat ini menjadi kunci kesuksesan Kaltim Digifest," ujarnya saat memberikan sambutan pada Kaltim Digifest 2025 di Ruang Maratua, Gedung KPwBI Kaltim. Jumat (29/8/2025)
Budi juga menyoroti pertumbuhan pesat digitalisasi di Indonesia yang didukung oleh Blueprint Sistem Pembayaran 2025–2030, khususnya melalui kanal seperti QRIS, BI-FAST, SNAP, dan e-commerce.
Data per Juli 2025 menunjukkan bahwa transaksi pembayaran digital nasional telah menembus 4,44 miliar transaksi, meningkat 45,3% (yoy). Penggunaan QRIS sendiri melonjak 162,77% (yoy), dengan 57 juta pengguna dan 39,3 juta merchant di seluruh Indonesia.
Secara spesifik di Kalimantan, kehadiran infrastruktur digital seperti SATRIA-1 dan jaringan 5G IKN telah memperkuat inklusi keuangan. Di Kaltim, inklusi keuangan telah mencapai 93,25%, meskipun literasi keuangan masih di angka 57,14%.
"Oleh karena itu, diperlukan sinergi bersama untuk terus mendorong edukasi dan pemanfaatan transaksi digital," tegas Budi.
Kaltim Digifest akan berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 29 hingga 31 Agustus 2025, dengan berbagai kegiatan menarik, di antaranya:
* Digital Economy Talkshow: Menghadirkan pakar nasional dan pelaku industri digital.
* Kaltim Run DigiFest: Menggabungkan gaya hidup sehat dengan teknologi.
* Food Expo & Bazaar: Mendorong promosi dan penjualan UMKM kuliner lokal.
* QRISperience Competitions: Mengajak masyarakat berinteraksi langsung dengan teknologi pembayaran digital.
Melalui festival ini, Bank Indonesia bersama pemerintah daerah, perbankan, dan komunitas akan terus berkolaborasi untuk membangun ekosistem ekonomi digital yang inklusif, efisien, dan berkelanjutan di Kalimantan Timur, sebagai kontribusi nyata bagi kemajuan daerah.
Turut hadir Kepala Direktorat OJK Kaltim, serta Direktur Operasional dan Manajemen Risiko Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltimtara. (Prb/ty)