Ketua Dekranasda Kaltim Hadiri Pembukaan Pelatihan Kriya bagi Masyarakat Sekitar Wilayah Tambang
Ketua Dekranasda Kaltim Hadiri Pembukaan Pelatihan Kriya bagi Masyarakat Sekitar Wilayah Tambang

Balikpapan - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kaltim Bunda Hj Sarifah Suraidah Harum menghadiri pembukaan Pelatihan Kriya bagi Masyarakat di Sekitar Wilayah Tambang Kalimantan Timur, yang dibuka secara langsung oleh Ketua Harian Dekranas Pusat Tri Tito Karnavian. Kegiatan berlangsung di Town House Bukit Damai Indah Jl MT Haryono Kelurahan Gunung Bahagia Balikpapan Selatan, Selasa (22/4).

Kehadiran Ketua Dekranasda Kaltim ini menjadi bentuk dukungan penuh pemerintah provinsi terhadap pemberdayaan masyarakat lokal melalui sektor ekonomi kreatif, khususnya kriya.

Dalam kesempatan tersebut, Bunda Harum menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Dekranas Pusat dalam meningkatkan keterampilan masyarakat di sekitar wilayah tambang.

“Kami sangat mendukung kegiatan ini karena kriya adalah bagian dari warisan budaya yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi produk unggulan daerah. Melalui pelatihan ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan keahlian baru, tetapi juga peluang untuk menciptakan lapangan kerja,” ucap Bunda Harum saat meninjau Pameran Kriya Etnik.

Sementara itu, Tri Tito Karnavian menegaskan pentingnya kolaborasi antara pusat, daerah, dan sektor industri dalam memajukan ekonomi kreatif. Ia juga berharap pelatihan ini mampu menjadi langkah awal dalam menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal.

“Melalui pelatihan ini, kami ingin membekali masyarakat dengan keahlian kriya yang tidak hanya memiliki nilai seni, tetapi juga bernilai ekonomis tinggi," ujar Tri Tito.

Lebih lanjut, Isteri Mendagri ini mengatakan kegiatan ini menjadi salah satu wujud nyata dari program Dekranas untuk membina dan mengembangkan industri kerajinan nasional yang berdaya saing dan berbasis pada kearifan lokal.

"Ini salah satu wujud nyata dari program Dekranas untuk membina dan mengembangkan industri kerajinan nasional yang berdaya saing dan berbasis pada kearifan lokal. Harapannya, masyarakat dapat mandiri secara ekonomi dan mampu menciptakan produk-produk unggulan daerah,” tegasnya.

Pelatihan dijadwalkan berlangsung selama 3 Hari mulai 22-24 April 2025 dengan target peserta berasal dari berbagai kecamatan di sekitar wilayah pertambangan. Selain meningkatkan kapasitas individu, kegiatan ini juga diharapkan menjadi wadah kolaborasi antarwarga dalam mengembangkan potensi daerah melalui karya kriya yang berkualitas. (ara/ty)