Kutai Timur - Gubernur Dr H Rudy Mas'ud (Harum) dan rombongan kunjungan kerja meninjau sejumlah lokasi di Sangatta dan void PT Kaltim Prima Coal (KPC). Setelah itu Gubernur Harum yang mengemudikan sendiri kendaraan KT 1 melanjutkan perjalanan menuju Bengalon, Wahau di Kutai Timur dan Tanjung Redeb di Kabupaten Berau, Sabtu (6/9).
Saat berada di Crossing 4 Sangatta-Bengalon, Gubernur Harum menghentikan laju kendaraannya dan tampak marah saat melihat jalur Provinsi tersebut rusak parah akibat kegiatan tambang.
"Bapak tahu dampak sosialnya kalau sampai jalan ini putus?" kesal Gubernur Harum kepada manajemen PT KPC yang masih mendampingi.
Selain menjadi satu-satunya akses yang menghubungkan Sangatta dan Bengalon (akses ke wilayah utara), jalan ini menjadi jalur utama transportasi logistik masyarakat.
Gubernur mengeluhkan beberapa titik pada jalur Sangatta-Bengalon sudah hampir putus. Kondisi ini tentu sangat berbahaya dan akan sangat merugikan masyarakat jika tidak segera dilakukan perbaikan dan pengalihan jalan baru.
"Saya lihat bukan rawan lagi, tapi sudah putus sebelah. Tinggal sebelah saja lagi jalannya," ucap Gubernur Harum.
Jika jalur yang hanya tinggal sebelah itu juga putus kata Gubernur, maka semua akses Sanggata-Bengalon akan putus. Bukan hanya masyarakat yang akan merugi karena logistik tak bisa dikirim, para pekerja juga tidak bisa melintas. Akan banyak kerugian yang akan ditimbulkan dan tentu memberi dampak sosial yang sangat dirugikan.
"Bapak lihat saja yang lewat ini. Eksavatornya saja sudah 21 ton, belum yang mengangkut. Jalan yang dilewati hanya sebelah. Apa tidak cepat putus Pak?" ungkapnya lagi.
Karena itu, Gubernur Harum mengingatkan agar PT KPC melakukan koordinasi yang lebih serius lagi dengan jajaran Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur untuk segera memperbaiki. Pasalnya jalur itu merupakan jalan nasional (APBN) dan rusak karena aktivitas KPC.
"Kalau dalam waktu dekat tidak ada tindak lanjutnya, maka kami minta kegiatan tambang PT KPC kita hentikan. Sampai jalannya dibenahi," tegas Gubernur.
Sementara itu, GM ESD PT KPC Wawan Setiawan mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan BBPJN untuk penanganan jalur Sangatta-Bengalon ini.
"Memang ada ruas jalan yang masih perlu kami koordinasikan dengan BBPJN. Perbaikan sebelumnya sudah kami lakukan di beberapa titik," ujar Wawan.
Turut hadir dalam kunjungan Anggota Komisi VI DPR RI Hj Sarifah Suraidah Harum, Sekdaprov Kaltim Sri Wahyuni, Wakil Bupati Kutim Mahyunadi, Anggota DPRD Kaltim Daerah Pemilihan Berau, Kutai Timur dan Bontang serta pimpinan perangkat daerah Pemprov Kaltim. (ara/ty)