Muara Wahau - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN RI, Wihaji, meresmikan Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) Tunas Harapan yang berada di lingkungan Perkebunan Sawit PT Dharma Satya Nusantara (DSN) Group, Kabupaten Kutai Timur, Selasa (27/5/2025).
Peresmian ini menjadi penanda komitmen kuat antara pemerintah dan sektor swasta dalam menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak, bahkan di wilayah industri dan terpencil. Di seluruh wilayah operasional DSN Group, tercatat terdapat 91 titik lokasi TAMASYA yang dikembangkan sebagai ruang pengasuhan anak yang aman dan edukatif.
“Menurut saya tempat ini sangat representatif dan patut menjadi contoh. Semoga 91 titik lainnya juga memiliki kualitas yang sama,” ungkap Menteri Wihaji saat meninjau fasilitas tersebut.
Ia menilai keberadaan TAMASYA menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah dan sektor swasta mampu melahirkan solusi inovatif yang berdampak langsung pada kesejahteraan keluarga pekerja.
"Bagus, walaupun dilokasi ini hanya ada 15 anak tapi menurut saya siapa tau diantara 15 anak tadi ada generasi penerus bangsa, saya menilai fasilitas ok, tempat layanannya ok termasuk rujukannya kalo ada apa-apa langsung dirujuk ke puskesmas," tambahnya.
Wihaji berharap program ini diharapkan menjadi inspirasi bagi institusi lain untuk berkontribusi dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing.
"Program ini menunjukkan keseriusan kita dalam menciptakan lingkungan tumbuh kembang yang ideal bagi anak-anak, bahkan di wilayah terpencil dan kawasan industri," ujarnya.
Dukungan serupa datang dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, yang menilai bahwa TAMASYA sejalan dengan kebijakan wajib belajar 13 tahun.
"Anak-anak yang mendapatkan pengasuhan dan pendidikan sejak dini akan tumbuh menjadi generasi yang kuat, sehat, dan siap belajar," jelasnya.
Senada dengan itu melalui tayangan video Menteri Sosial, Zaidullah Yusuf, menekankan bahwa program ini merupakan simbol kepedulian negara terhadap masa depan anak-anak.
"TAMASYA bukan hanya tempat penitipan anak, tapi juga ruang pendidikan, perlindungan, dan cinta kasih yang mencerminkan peradaban bangsa," katanya.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menilai TAMASYA sebagai terobosan dalam menciptakan lingkungan kerja yang ramah keluarga. (tp/pt)