Samarinda – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kaltim, Noryani Sorayalita, menegaskan pentingnya membangun keluarga yang harmonis sebagai fondasi terciptanya keluarga sakinah, mawaddah,dan warahmah. Hal tersebut disampaikannya pada Seminar Parenting “Sinergi Ayah dan Ibu: Membangun Pola Asuh Setara dan Komunikasi Efektif di Keluarga”, yang digelar di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim, Kamis (27/11/2025).
“Dalam membangun keluarga, semuanya diawali dari pendidikan, nilai, akhlak, dan norma yang ditanamkan sejak dini di lingkungan keluarga,” ujar Soraya
Ia menjelaskan bahwa pondasi awal keluarga berkualitas tidak hanya menyangkut kondisi fisik, tetapi juga mental. Keluarga yang harmonis menjadi salah satu indikator penting dalam capaian pembangunan, termasuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pembangunan Keluarga (IPK).
Soraya menegaskan bahwa pembangunan keluarga merupakan isu tematik dalam pembangunan nasional. Kekuatan pembangunan bangsa sangat bergantung pada ketahanan keluarga sebagai komunitas mikro dalam masyarakat.
“Keluarga adalah fondasi dasar bagi keutuhan, kekuatan, dan keberlanjutan pembangunan. Sebaliknya, keluarga yang rentan dan tercerai-berai dapat melemahkan fondasi kehidupan berbangsa,” jelasnya.
Soraya menjelaskan terdapat Lima Dimensi Ketahanan Keluarga yaitu: Legalitas dan keutuhan keluarga, Ketahanan fisik, Ketahanan ekonomi, Ketahanan sosial psikologis dan Ketahanan sosial budaya.
DP3A Kaltim, lanjut Noryani, telah menjalankan berbagai program untuk memenuhi lima aspek tersebut. Antara lain: Fasilitasi pelayanan administrasi kependudukan (aspek legalitas), Penyuluhan ekonomi bagi kelompok UPPKS, UMKM, perempuan kepala keluarga, Desa Prima, dan kelompok binaan PIK-P2D (aspek ekonomi), KIE bagi calon pengantin, KIE kesehatan reproduksi remaja, KIE pencegahan stunting Pendirian Puspaga sebagai pusat layanan konsultasi permasalahan keluarga.
“Keluarga berkualitas adalah keluarga yang dibentuk melalui perkawinan sah, hidup sejahtera, sehat, mandiri, memiliki jumlah anak ideal, berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,” tegasnya.
Kabid Pengendalian Penduduk dan KB DP3A Kaltim, Syahrul Umar, menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta terkait pengembangan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) dalam mewujudkan keluarga sejahtera.
Seminar menghadirkan narasumber dari Club Ayah Kaltim, pakar parenting, Founder BAP Training, Penggagas Perda Ketahanan Keluarga Kaltim, serta unsur DP3A Kaltim.
Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari perangkat daerah, forum, ikatan, dan berbagai organisasi wanita se-Kalimantan Timur. (Prb/ty)
foto : hendra